SuaraJabar.id - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat memastikan semburan lumpur di Blok Desa, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon berbahaya bagi manusia.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa hewan seperti burung yang tiba-tiba mati saat mendekat ke lokasi semburan lumpur.
Dinas ESDM sendiri sudah mengambil sampel dari semburan lumpur tersebut untuk diteliti di labolatorium. Dari pengambilan sampel, suhu di titik pusat semburan berada di angka 50 derajat celcius.
“Tadi kita sudah lakukan pengambilan sampel dari titik semburan,” kata
Arip Budiman selaku PLT Kasi Penambangan Dan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Jabar a, Rabu (2/6/2021).
Dikatakannya, sampel yang diambil yakni lumpur, suhu, air dan batu yang selanjutkan akan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui kandungan pasti dari semburan.
“Kita sudah lakukan pengambilan bahan-bahan yang akan di bawa ke laboratorium untuk mengetahui pasti kandungannya, suhu disemburan itu aja 50 derajat” ungkap dia.
Dari hasil pantauan disekitar wilayah semburan tersebut terdapat sejumlah hewan mati akibat kandungan dari semburan tersebut.
“Tadi kita sudah lakukan pemantauan dimana ada burung, jangkrik dan ikan yang mati akibat semburan,” ujar dia.
Masih kata dia, pada tahun 2014 lalu sempat pihaknya sempat melakukan pengujian kandungan semburan tersebut yang berupa uap.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Kurangi Pasokan Premium di Jawa, Madura, Bali
Nantinya akan dilakukan singkronisasi data antara kandungan pada tahun 2014 dengan kandungan pada tahun ini yang bercampur dengan air akibat hujan.
“Tahun 2014 memang kita sudah lakukan penelitian tapi saat itu hanya uap aja, kalo sekarang ada airnya akibat hujan yang nantinya kita akan lakukan singkronisasi,” tutur dia.
Lanjut dia, dipastikan semburan tersebut berbahaya bagi manusia dimana disekitar lokasi itu tercium kandungan minyak tanah yang sangat menyengat.
“Hewan aja pada mati, apalagi bau minyak tanah sangat menyengat dan ini sangat berbahaya bagi manusia,” ucap dia.
Sementara itu, Kuwu Desa Cipanas, Maman Sudirman mengatakan jika semburan tersebut sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu.
“Saya lahir pada tahun 70’an dan semburan ini sudah ada,” kata dia.
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Apa Itu Bakteri Salmonella? Diduga Racuni Menu MBG di Bandung
-
Drama di Dipta: Persita Permalukan Juara Bertahan Persib 2-1, Rebut Kemenangan Ketiga Beruntun!
-
Tawuran Berdarah Cikarang Utara: 2 Remaja Tewas, 3 Tersangka Ditetapkan Polisi
-
Titik Terang Setelah Tiga Hari Menegangkan: Kalimalang Akhirnya Ungkap Keberadaan Fadli
-
Bali Jadi Saksi Bisu! Persiapan 'Pincang' Persita Jelang Lawan Juara Bertahan Persib Bandung