Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 07 Juni 2021 | 14:11 WIB
Ilustrasi Prdodusen tahu dan tempe.[Antara]

SuaraJabar.id - Harga kedelai di Tasikmalaya terus merangkak naik. Kondisi ini menyulitkan produsen dan penjual tahu dan tempe.

Dari pantauan, harga kedelai menyentuh angka Rp 11.200 per kilogram. Produsen dan penjual tahu dan tempe kebingungan karena mereka harus terus melakukan penyesuaian.

Salah seorang perajin tahu di Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Imin Muslimin mengatakan, sejak aksi mogok produksi dan jualan harga kacang kedelai sebagai bahan baku tahu-tempe tak kunjung turun.

Untuk bisa bertahan dan terus beroperasi, banyak para perajin tahu yang mengecilkan ukuran dengan tidak menaikkan harga jual. Namun, ada juga yang tidak merubah ukuran tahu tetapi menaikan harga jualnya.

Baca Juga: Dijamin Betah! 5 Tempat Wisata Hits 2021 di Tasikmalaya

"Saat ini ada kenaikan lagi. Kemarin-kemarin paling tinggi Rp11 ribu perkilogram kini naik lagi jadi Rp 11.200 per kilogram," ujar Imin, Senin, (7/6/2021).

Hal senada disampaikan perajin tempe di wilayah Cipedes, Kota Tasikmalaya, Opik. Menurutnya, harga kedelai saat ini belum juga turun.

Kendati demikian kedelai di pasaran masih terbilang masih banyak sehingga tidak ada kekurangan stok.

"Kedelai mah banyak tapi harganya gak turun-turun, malah naik lagi," ujar Opik.

Ia mengatakan, kenaikan harga kedelai sudah berlangsung cukup lama dan berlangsung lebih dari 6 bulan. Kenaikan harga terjadi secara bertahap dari semula harga Rp 6.700 hingga Rp 11. 200.

Baca Juga: Bejad! ABG Asal Bandung Dicabuli Temannya di Tasikmalaya

"Memang sudah biasa ada kenaikan harga kedelai, tetapi paling tunggi hanya sampai Rp 2 ribu per kilogram dan itu biasanya gak berlangsung lama," ucapnya.

Ia menyebut, aksi mogok produksi dan jualan beberapa waktu lalu kurang efektif karena masih banyak pedagang yang tidak berani menaikkan harga jual.

"Kita susah menaikkan harga jual di pasaran karena memang belum kompak," kata dia.

Load More