SuaraJabar.id - Sebanyak 5 rumah sakit yang menerima pasien Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat atau KBB saat ini dilaporkan dalam kondisi penuh.
Penuhnya Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat kemanfaatan tempat tidur rumah sakit bagi pasien Corona ini membuat alarm kedaruratan Covid-19 di KBB menyala
"Tingkat keterisian ruang rawat pasien Corona 100 persen terisi. Per hari ini semuanya penuh," kata Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinkes KBB, Wishnu Pramulo Ady, Senin (7/6/2021).
Menurutnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang menyediakan 15 tempat tidur (bed). Data Senin ini, seluruhnya penuh. RSUD Cililin dari 24 tempat tidur terisi 22 bed, 2 bed sisanya dipakai ruang ICU.
Sedangkan di RSUD Cikalongwetan dari 15 bed yang ada, sebanyak 13 bed terisi, 2 bed sisinya adalah ruang ICU.
Sedangkan 2 rumah sakit swasta yaitu RS Karisma dan RS Cahaya Kawaluyaan Kota Baru Parahyangan belum melapor tingkat keterisian kamar rawat pasien Covid-19
"Rumah sakit swasta ada 2, tapi ketersediaan ruang isolasi mereka tidak pernah lapor ke kita. Dulu pernah awal Covid-19, sekarang tidak," tambahnya.
Wishnu menilai penuhnya ruang isolasi di KBB diduga disebabkan banyaknya warga terpapar Corona karena abai protokol kesehatan saat Libur Lebaran 2021. Faktor lain adanya sejumlah pendatang dari luar daerah.
"Karena mobilitas tinggi jadi ada kunjungan silaturahmi ke kerabat di masa lebaran. Kedua akibat pendatang luar daerah," jelasnya.
Baca Juga: Menlu Retno Puji RRT Mainkan Peranan Penting Kerja Sama Vaksin Covid-19
Untuk mengantisipasi hal itu, Dinas Kesehatan mengambil langkah darurat dengan cara menambah ruang rawat pasien Covid-19 dengan menggeser dari ruang rawat pasien umum.
Menurut Wishnu, kapasitas ruang rawat dan tenaga kesehatan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit akan ditingkatkan kapasitas badnya. RSUD Cililin dari 24 jadi 30. RSUD Lembang dari 14 jadi 20 bad. Dan RSUD Cikalong dari 15 jadi 30 bad.
"Ini baru rencana dan hasil hitungan kasar sebagai langkah kedaruratan, besok bisa bertambah bisa juga berkurang," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Alasan Covid Dimentahkan, Pengacara Roy Suryo Sebut Jawaban Kejagung soal Eksekusi Silfester Absurd
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
-
Tersangka Korupsi Masker Covid-19, Eks Wabup Sumbawa Bakal Ditahan Polisi Hari Ini?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Palu Diketok! Cirebon Timur Jadi Daerah Otonomi Baru, Penantian 20 Tahun Demi Pelayanan Publik
-
Helmy Yahya Dapat Jabatan Baru Lagi di Jawa Barat
-
3 Fakta di Balik Rencana 'Pecah Kongsi' 10 Daerah di Jabar
-
Peta Baru Jawa Barat Siap Terbentuk? Ini Daftar Lengkap 10 Calon Kabupaten yang Antre Mekar
-
Jabar Siap Pecah? Cirebon Timur Resmi Jadi Calon Kabupaten Baru ke-10 Usai Penantian 20 Tahun