SuaraJabar.id - Kasus Covid-19 di wilayah Bandung Raya terus mengalami kenaikan. Kondisi ini membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Bandung Raya dalam kondisi Siaga 1 Covid-19.
Meski kasus Covid-19 terus naik, penjual masker dadakan mengaku penjualan mereka terus turun meski pandemi dan aturan wajib memakai masker belum berakhir.
Seperti yang dialami penjual masker di jalan Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Ekeu (45), yang sebelumnya sebagai penjual makanan di kantin salah satu kampus Kota Bandung, banting setir menjadi penjual masker, semenjak dirinya diberhentikan bekerja karena pandemi Covid-19.
“Karena masker, sarung tangan lagi dibutuhin banyak orang, jadi jualan ini. Sempat jualan makanan tapi nggak laku,” Tutur Ekeu kepada Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Rabu (16/6/2021).
Meskipun di awal penjualan maskernya sangat laku keras, namun seiring berjalannya waktu peminat makin berkurang. Pada masa awal pandemi, dalam sehari ia mampu menjual masker sampai empat lusin masker dan sarung tangan. Kini maskernya hanya terjual 10–12 pcs per hari.
“Kalau lockdown pasti ramai lagi, kalau ada pencegatan di Bundaran Cibiru, di sana suka ngasong-ngasong masker dan sapu tangan,” ujarnya.
Selain berkurangnya peminat, harga jualnya yang relatif sangat murah, berkisar R p5.000 hingga Rp 10.000 tidak sebanding dengan jumlah pengeluaran untuk kebutuhan hidup keluarganya.
Ia berharap pandemi ini segera berakhir, dan dirinya bisa secepatnya berjualan di kampus seperti sedia kala.
Baca Juga: Viral TKI Sakit hingga Muntah Darah di Malaysia, Istri: Kondisinya Sulit
Penjual masker lainnya, Trisna (45), sudah berjualan semenjak imbauan pertama penyebaran Covid-19 di Bandung. Ia mengalami pemberhentian kerja di pabrik, kini ia berjualan masker di pinggir jalan Cibiru—Cileunyi, Kabupaten Bandung.
“Untuk sementara nunggu panggilan pabrik, karenakan Covid-19 jadi jualan ini dulu,” Ujarnya.
Sama-sama mengalami penurunan jumlah pembeli, ia berharap pandemi ini segera berakhir. Ia ingin dapat bekerja kembali seperti sedia kala.
Meskipun pandemi ini memberikan peluang alternatif pekerjaan lain seperti berjualan masker, namun sejatinya para penjual masker dadakan ini tetap berharap pandemi secepatnya berakhir, dan tentu ekonomi kembali pulih.
Berita Terkait
-
Bojan Hodak Pusing! 12 Pemain Kunci Persib Hilang Jelang Laga Krusial Kontra PSBS Biak
-
Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Alami Keracunan Usai Makan MBG
-
Beckham Putra Anggap Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia Hanya Tertunda
-
Eks Kapten Persib Sindir Keras Kegagalan Timnas Indonesia: Kita Semua Kecewa!
-
Dari Sampah Jadi Emas: Kisah Inspiratif Bank Sampah di Dago Barat
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Wakil Kepala Toko Alfamart Jadi Otak Pembunuhan dan Pemerkosaan Karyawati
-
7 Tips Merawat Kulkas Supaya Awet dan Tahan Lama
-
Mahasiswa IPB Teliti Joget Sadbor, Ternyata Petani Bisa Kaya dari TikTok!
-
Beda Jauh! Ahli Gizi dan Chef Bongkar Alasan Daging Sapi Impor Lebih Empuk dan Sehat dari Lokal
-
Sambut Gencatan Senjata, Kasih Palestina Siap Bangun Kembali Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza