Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 25 Juni 2021 | 15:59 WIB
ILUSTRASI-Foto udara konstruksi untuk jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di samping Jalan Tol Purbaleunyi di Pasir Koja, Bandung Jawa Barat, Minggu (17/1/2021). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

SuaraJabar.id - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sempat berjanji akan merelokasi warga RT 04 Komplek Bumi Asri, Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung yang tinggal berdekatan dengan lokasi proyek jembatan kereta cepat.

Hal ini diungkapkan Ketua RT 04, Rohudji Tuasikal. Menurutnya, PT KCIC juga menjanjikan wilayah di dekat lokasi proyek kereta cepat akan dibuatkan drainase.

Namun kata Rohudji, janji tersebut hanya untaian kata-kata tanpa bukti yang nyata.

"Jadi janjinya itu, setelah jembatan beres, baru ada penyelesaian saluran air dan memperbaiki saluran air lain," kata Rohudji, Jumat (25/6/2021).

Baca Juga: Larangan Dine In Bikin Kafe dan Restoran di Bandung PHK Karyawan hingga Gulung Tikar

Dia menegaskan bersama warga lainnya tidak menunggu jembatan KCIC selesai. Tapi, yang dibutuhkan oleh warga RT 04 itu adalah saluran air yang lancar ketika hujan turun.

Dia meminta kepada pihak KCIC agar memperbaiki saluran air supaya lebih lancar, dan gorong-gorong di kawasan RT 04 juga diperbaiki lagi. Sebab, kata Rohudji, ketika hujan turun kawasannya akan dilanda banjir yang hampir setinggi satu meter.

"Jadi mohon perhatiannya KCIC supaya area ini (kawasan RT 04) tidak ada genangan air lebih tinggi, karena merugikan kita semua," kata Rohudji.

Imbas dari proyek pembangunan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) belum ada pihak terkait yang bertanggung jawab atas insiden banjir di wilayahnya. [Ayobandung.com/Gelar Aldi S]

Salah seorang warga, Iis (40), yang rumahnya berdekatan dengan proyek jembatan itu mengatakan, KCIC berjanji untuk membebaskan rumah-rumah yang lokasinya 15 meter dari jarak proyek jembatan yang menghubungkan Jakarta-Bandung itu.

"Dari awal mereka (pihak KCIC) sudah bilang rumah saya ini kena soalnya jarak dari tiang jembatan ke rumah paling empat meter," kata Iis kepada Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Jumat (25/6/2021).

Baca Juga: Lurah Gumuruh Kota Bandung Bantah Usir Warga yang Isolasi Mandiri

Akibat dari rumahnya yang belum direlokasi itu, Iis mesti menelan pil pahit yakni rumahnya terendam banjir setinggi 60-70 cm saat hujan lebat turun.

Air setinggi itu masuk dalam rumah dan mengakibatkan beberapa properti rumahnya, seperti kasur, kursi, dan alat elektronik ikut terendam dan rusak.

"Katanya mau direlokasi, kan, tapi mana buktinya, sampai sekarang juga tidak ada kejelasan. Sedangkan nasib kita seperti apa, banjir terus, tetap kita yang rugi," ungkapnya.

Ia pun secara terang-terangan meminta kepada pihak KCIC agar segera merealisasikan janji untuk merelokasi rumahnya yang berdekatan dengan tiang jembatan KCIC ini.

"Harusnya dari kemarin-kemarin (sebelum banjir) direlokasi, tapi mana?" ucapnya.

Load More