SuaraJabar.id - Ledakan kasus COVID-19 mengancam krisis pasokan tabung oksigen di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Banyak warga yang berebut untuk mendapatkan alat bantu pernapasan tersebut.
Bahkan di salah satu apotek di Padalarang, KBB kini sudah tidak memiliki stok tabung oksigen berukuran 1 M3 ini lantaran sejak beberapa hari lalu permintaan kebutuhan oksigen dari keluarga pasien COVID-1919 di sejumlah wilayah KBB sangat tinggi.
Apoteker Penanggung jawab di Apotek K24 Padalarang, Firmansyah mengatakan, kekosongan tabung oksigen tersebut sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu setelah pasokan dari distributornya terlambat dan jumlah isi ulang per tabungnya dibatasi.
"Ditambah kebutuhan konsumen banyak banget, stok tabung kita ada 30, tapi saat isi ulang dibatasi hanya 10 tabung. Jadi setiap apotek itu enggak boleh banyak-banyak, makanya sekarang kosong," terangnya di Apotek K24 Padalarang, Senin (28/6/2021).
Dikatakan Firmansyah, untuk saat ini dari total 30 tabung yang tersedia di apotek tersebut semuanya sudah kosong karena terakhir mendapat jatah isi ulang dari distributor pada pekan lalu, itupun hanya 10 tabung saja.
"Sisa yang 10 tabung pada minggu lalu itu langsung habis hanya dalam waktu beberapa jam. Kebanyakan permintaannya dari keluarga pasien, kalau dari rumah sakit jarang, paling kalau ada ambulance yang kehabisan oksigen, tuker tabung disini," ungkap Firmansyah.
Ia mengatakan, setiap hari ada 30 hingga 40 orang dari keluarga pasien COVID-19 yang akan membeli oksigen, tetapi mereka tidak berhasil mendapatkan karena stoknya kosong.
"Belum lagi yang menanyakan lewat telepon, nanya ada oksigen, kami jawab enggak ada. Terus saya arahkan ke apotek yang lain, tapi malah nelepon lagi, bilang enggak ada," ujar Firmansyah.
Hingga saat ini, kata dia, pasokan oksigen dari distributor pengisian ulang oksigen masih belum normal, sehingga hal ini menyebabkan tabung oksigen yang ada di apoteknya tak kunjung terisi.
Baca Juga: Positif Covid-19, Alice Norin Tetap Berikan Anak ASI
"Kita sudah ngusahain untuk isi ulang, tapi tetap saja susah meskipun kita ngorder setiap hari karena gak menentu. Kadang mereka siap kirim hari ini, tapi ternyata enggak dikirim," ucapnya.
Firman mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak distributor, pasokan oksigen ini sulit didapatkan oleh apotek karena permintaannya cukup tinggi, sedangkan ketersediannya tidak bertambah.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Mengenal Fitoplankton: Sumber Oksigen untuk Bumi Selain Hutan
-
7 Pilihan Sabun Muka Terbaik untuk Flek Hitam di Apotek, Harga Mulai Rp10 Ribuan Aja
-
3 Krim Pencerah Aman di Apotek K24 untuk Atasi Wajah Kusam dan Noda Hitam
-
5 Sabun Cuci Muka untuk Jerawat di Apotek K24, Mulai Rp 16 Ribuan
-
7 Cream Ampuh di Apotek yang Bikin Wajah Usia 40 Tahun Mulus Lagi, Bye-bye Flek Hitam!
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
AgenBRILink Jadi Jalan Ibu Rumah Tangga Bangun Usaha di Desa
-
Jangan Anggap Remeh! Ini Cara Tepat Obati Luka Diabetes Agar Terhindar dari Ancaman Amputasi
-
Nama Aura Kasih Terseret Pusaran Korupsi Bank BJB, KPK Mulai Telusuri Aliran Dana dari RK
-
Daftar Lengkap UMK Jabar 2026: Kota Bekasi Paling Sultan, Daerah Kamu Berapa?
-
Antrean Mengular di Tol Japek, Polisi Terapkan Buka-Tutup Rest Area KM 57