SuaraJabar.id - Zona merah penularan COVID-19 yang kembali disandang Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat para pelaku objek wisata menjerit. Mereka kembali harus kehilangan pemasukan.
Sebab sesuai edaran Nomor: 360/1624 -BPBD 2021 tentang Pengendalian Penyebaran COVID-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di wilayah KBB, objek wisata harus ditutup jika masuk zona merah.
"Iya tutup lagi. Mau bagaimana lagi, kondisinya memang begini," kata General Manajer Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Sapto Wahyudi saat dihubungi Suara.com, Rabu (30/6/2021).
Penutupan objek wisata di Bandung Barat itu merupakan yang kedua kalinya dalam sebulan terakhir. Sebelumnya pada periode 16-22 Juni lalu, yang diperpanjang hingga 23 Juni.
Baca Juga: Antisipasi Antrean Pasien, Pemerintah Akhirnya Dirikan Tenda di Tiga RS di Batam
Kemudian tanggal 24 Juni objek wisata kembali beroperasi sebab pekan lalu KBB masuk zona oranye penularan COVID-19. Namun pekan ini terjerumus lagi ke zona merah atau berisiko tinggi penularannya.
Sapto mengungkapkan, sejak dibuka objek wisata pekan lalu tingkat kunjungan memang jauh menurun dibandingkan sebelumnya.
"Sabtu akhir pekan kemarin aja cuma 10 yang kunjungan biasa," sebutnya.
Dikatakannya, turunnya tingkat kunjungan hingga kini operasinya ditutup kembali tentunya akan menajdi beban bagi pelaku usaha wisata. Sebab, biaya operasional seperti gaji karyawan hingga listrik tetap harus dibayarkan.
Dalam sebulan, ungkap Sapto, pengelola harus mengeluarkan biaya Rp 150-200 juta untuk membayar karyawan, listrik dan operasional lainnya.
Baca Juga: Liga 1 2021 Ditunda, Arema FC Dukung Upaya Pemerintah Tekan Penyebaran COVID-19
"Sementara pemasukan kan minim. Kalau ditutup ya berarti gak ada pemasukan," sebut Sapto.
Pihaknya berharap kondisi ini berangsur pulih kembali, sehingga geliat aktivitas perekonomian di sektor pariwisata kembali normal.
"Kita sih hanya berharap, sitausi ini segera berlalu," tandasnya.
Terpisah, Ganeral Manajer Lembang Park and Zoo, Iwan Setiawan, meski berat dengan keputusan ini, pihaknya tetap mengikuti intruksi dari pemerintah sebagai orotitas yang menentukan kebijakan.
"Ya kita sih mengikuti aturan dari pemerintah untuk yang terbaik," ucapnya.
Dikatakan Iwan, sejak dibuka pekan lalu kunjungan wisata memang menurun drastis dibandingkan dengan kondisi sebelum ditutup pertengahan Juni lalu.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Mobil Bekas Setara Harga Motor Baru di Bawah 25 Juta, Lengkap Spesifikasi dan Pajaknya
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
Pilihan
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
-
Mantan Bos PT Sritex Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Ini Respon Tim Kurator
-
7 Motor Bekas Murah Rp2-3 Jutaan: Irit dan Bandel, Kembalikan Kenangan Masa Lalu
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Persib Bandung Juara Liga 1, Dedi Mulyadi Dorong Jadi Jagoan di Asia
-
Dear Warga Jabar, Klaim 7 Link DANA Kaget Hari Ini Jika Mau Cuan
-
Muhammad Farhan Minta Bobotoh Tahan Diri, Siapkan Pawai Akbar Besok
-
BRI Perkuat Komitmen Bina Sepak Bola Sejak Dini: Jadi Sponsor GFL Series 3
-
Ketangguhan Persib Bandung, Bawa Kemenangan Dramatis di Laga Penutup Musim