Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 01 Juli 2021 | 11:20 WIB
ILUSTRASI-Warga mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen (Kolase foto/ANTARA/Suara.com)

SuaraJabar.id - RSUD Cibabat di Kota Cimahi mulai kesulitan untuk mendapatkan oksigen medis. Kondisi tersebut membuat manajamen terpaksa menutup sementara atau lockdown layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan harus berjuang menghemat penggunaan oksigen medis.

Direktur Utama RSUD Cibabat dr. Sukwanto Gamalyono mengungkapkan, kesulitan pihaknya untuk mendapatkan oksigen medis terasa sejak dua hari lalu. Bahkan, pada Selasa (29/6/2021) kemarin pihaknya sudah mencari ke berbagai tempat untuk mengatasi kekurangan stok oksigen.

"Bahkan, kemarin jam 10 malam sudah kehabisan langsung kita pinjam lagi, bisa hidup (menyalurkan oksigen ke pasien) sampai jam 6 pagi. Kita dapat lagi bantuan dari Rumah Sakit Sariningsih, dapat lima sekarang begitu juga tadi pun kondisinya sama," ungkap Gamal, sapaan Sukawanto saat dihubungi, Kamis (1/7/2021).

Penutupan IGD belum bisa dipastikan sampai kapan. Gamal was-was jika membuka layanan IGD, pasien terus berdatangan. Sementara kemungkinan ketersediaan oksigen hanya dihitung per jam.

Baca Juga: Harga Tabung Oksigen Melejit, Polisi Akan Tindak Oknum yang Mark Up Harga

Gamal mengatakan, RSUD Cibabat sudah berupaya mencari stok oksigen medis hingga ke daerah Banten. Namun, kendala yang terjadi saat ini justru bukan uang.

"Ada uang berapa miliar pun, kita sudah ambil dari Banten, sudah ambil dari mana-mana tadi saya tanya rumah sakit lain juga sudah mulai keteteran. Jadi sekarang bukan uang yang bicara, ada enggak barangnya?," kata dia.

Gamal mengaku sudah dipanggil Komisi IV DPRD Kota Cimahi mengenai permasalahan ini. Dengan mata berkaca-kaca di hadapan para wakil rakyat, dirinya menyampaikan pihaknya sudah mengerahkan seluruh tenaga agar bisa mendapatkan pengadaan oksigen.

"Kalau seandainya sampai meninggal karena kekurangan oksigen di depan mata kita mau gimana coba? Aduh luar biasa. Kita sedih. Kita tadi memohon ke anggota dewan bagaimana oksigen yang untuk industri kita alihkan ke rumah sakit seperti halnya di Jakarta," beber Gamal.

Gamal melanjutkan pihaknya akan membuka kembali layanan IGD jika sudah ada ketersediaan oksigen yang memadai. Dia mengungkapkan, para pemangku kebijakan sudah mengupayakan agar ketersediaan oksigen bisa kembali didapatkan.

Baca Juga: Anggota DPR Soal Dana Buat Lockdown: Uangnya Ada, Tapi Enggak Dipakai

"Untuk SDM meski banyak yang kena (COVID-19) dan obat-obatan yang ada meski tidak lengkap, kita masih mampu. Cuma kan obat utamanya oksigen. Banyak orang datang hanya ingin kasih oksigen sudah megap-megap, enggak perlu obat katanya," pungkas Gamal.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More