SuaraJabar.id - Pemerintah memprioritaskan penggunaan oksigen dan tabung oksigen untuk kebutuhan pasien COVID-19. Kondisi ini membuat sejumlah pembudidaya ikan di Cianjur kelabakan.
Saat ini, para pembudidaya ikan di Cianjur harus mengurangi pengiriman ikan ke sejumlah wilayah seiring menipisnya pasokan oksigen dari agen dan distributor yang lebih diprioritaskan untuk pelayanan medis di tempat isolasi COVID-19.
Bahkan ungkap pembudidaya ikan di Waduk Jangari, Kecamatan Mande, Cianjur, mereka terpaksa mengundur panen dan menolak pemesanan karena kurangnya oksigen untuk mengisi kantong ikan sebelum didistribusikan ke pemesan.
"Sudah pasti kelabakan karena oksigen diprioritaskan untuk pelayanan medis di rumah sakit, sedangkan bagi petani, oksigen dibutuhkan untuk pendistribusian setelah panen, karena stoknya minim kami mengundurkan panen," kata pembudidaya ikan di Waduk Jangari Hendra, dikutip dari Antara, Senin (5/7/2021).
Ia menjelaskan, biasanya pembudidaya di kawasan Waduk Jangari membutuhkan 50 tabung oksigen berukuran besar dengan isi 100 kilogram. Untuk satu tabung cukup untuk 300 balon atau kantong ikan dengan total berat 3 ton.
Sehingga setiap harinya, pembudidaya di kawasan tersebut, membutuhkan 50 tabung oksigen dengan hasil produksi 150 ton. Namun sejak beberapa hari terakhir, pasokan oksigen dari bandar dibatasi hanya 5 tabung.
"Pembatasan tersebut, informasi dari bandar karena pasokan oksigen diutamakan ke rumah sakit untuk pasien COVID-19 yang terus meningkat dan membutuhkan oksigen untuk membantu pernafasan," katanya.
Pihaknya berharap seiring tingginya pemakaian oksigen untuk pasien COVID-19, produksi di tingkat agen dan distributor ditingkatkan, sehingga kebutuhan oksigen untuk pembudidaya dapat terpenuhi.
Sementara akibatnya mundurnya panen, berdampak terhadap harga ikan di pasaran karena ukuran sudah tidak masuk dalam kebutuhan pasar, ungkap Memen pembudidaya ikan lainnya, sehingga harga turun dari Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Baca Juga: Tegas! Polda Jawa Barat Bakal Sikat Penimbun Oksigen
"Kami berharap ada solusi yang diberikan pemerintah, dengan menambah pasokan oksigen ke masing-masing wilayah termasuk untuk kebutuhan produksi pembudidaya ikan. Pasalnya kalau tanpa oksigen kami tidak dapat memenuhi pesanan," katanya.
Berita Terkait
-
Kronologi Truk Tanki 2.400 liter BBM Terbakar di Cianjur, Sebabkan Ledakan Mencekam
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Menegangkan Hingga Akhir! Gol Telat Bawa SMAN 1 Cianjur Menuju 8 Besar
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Bukan Hanya Tambang Emas, Tim Gabungan Temukan Sarang Narkoba hingga Tempat Karaoke di Gunung Salak
-
Tertinggal 0-2, Adam Alis Cetak Brace Penentu di Menit Krusial Hajar Selangor 3-2
-
Jantung Pahlawan Hutan Berhenti Berdetak: Anggota Gakkum Kemenhut Wafat Saat Jalankan Tugas
-
Bak Menanti Hujan di Musim Kemarau! 4 Link DANA Kaget Rp 260 Ribu Siap Guyur Saldo Anda
-
Ada Apa di Balik Hutan Gunung Salak? TNI AD Ungkap Rahasia Ratusan Tenda Emas Ilegal