Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 05 Juli 2021 | 17:10 WIB
Ilustrasi setan. [Shutterstock]

SuaraJabar.id - Manusia bukan satu-satunya penghuni bumi dan alam semesta. Selain manusia, hewan dan tumbuhan, Allah Swt juga menciptakan makhluk lain yang tak kasat mata seperti malaikat, jin dan setan.

Khusus untuk jin, makhluk gaib atau tak kasat mata ini sering kali jadi bahan obrolan. Mulai dari keberadaannya yang dinilai meresahkan karena kerap membuat suatu tempat menjadi angker, hingga sosoknya yang menakutkan.

Beberapa ahli metafisika hingga ulama juga kerap memberikan penjelasan mengenai makhluk halus. Prof M Quraish Shihab dalam buku berjudul “Makhluk Ghaib: Jin dalam Al-Qur’an” misalnya, ia menjelaskan, dalam Al-Qur'an ditemukan paling tidak lima kata yang sering digunakan untuk menunjuk makhluk halus dari jenis jin itu, yaitu jin, jan, jinnah, iblis, dan syaithan.

Lalu bagaimana wawasan Alquran tentang jin dan apa yang harus dipercayai oleh seorang Muslim tentang hal ini? Menurut Qurasih Shihab, secara singkat dapat disimpulkan Alquran menjelaskan adanya makhluk ciptaan Allah yang bernama jin, yang tercipta dari api sebagaimana diakui iblis dan dibenarkan Alquran.

Baca Juga: Quraish Shihab Didoakan Cepat Mati, Eko Kuntadhi Ajak Pajang Poster Yahya Waloni, Ludahi

Aku lebih baik darinya (Adam). Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Engkau menciptakannya dari tanah.” (QS Al Araf 12).

Penulis juga mengingatkan informasi Alquran yang menyatakan iblis itu termasuk golongan jin. Allah berfirman:

“Iblis (enggan bersujud). Dia adalah dari golongan jin.” (QS Al Kahf 50). Menurut Quraish, jin mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan ciri manusia, antara lain, dia dapat melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihatnya.

Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS Al Araf 27).

Makhluk tersebut juga dapat hidup di bumi, namun, Alquran tidak menjelaskan di mana. Tetapi demikian itulah perintah Allah kepadanya ketika Yang Mahakuasa mengusir dari surga bersama Adam.

Baca Juga: Ustaz Yahya Waloni Doakan Quraish Shihab Cepat Mati, Alasannya Mengejutkan

Mereka juga juga mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan berat, seperti apa yang mereka lakukan untuk Nabi Sulaiman . Dalam bukunya ini, Quraish Shihab banyak menjelaskan sosok jin berdasarkan ayat-ayat Alquran.

Menurut dia, banyak sekali ayat Alquran yang redaksinya dapat dijadikan dalil untuk membuktikan adanya makhluk berwujud yang bernama jin.

Selain itu, buku ini juga juga menyuguhkan pengetahuan kepada para pembaca tentang jenis dan macam-macam jin, makanan dan cara makan jin, tempat dan waktu yang disukai jin, aneka bentuk jin, kemampuan jin, serta mengungkapkan bahwa jin bisa dimanfaatkan manusia.

Fakta-fakta Terkait Jin Syekh Badruddin bin Abdullah as-Syibly dalam kitabnya berjudul ‘Ajaib wa Gharaib al-Jin, mengungkapkan fakta-fakta terkait bangsa Jin. Berikut ini tiga di antara fakta yang dibeberkan Syekh Badruddin:

1. Kapankah jin diciptakan?

Syekh Badruddin mengutip pendapat tokoh salaf. Di antaranya Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia mengatakan Allah menciptakan jin 2000 tahun sebelum menciptakan Adam dan keturunannya.

Jin didaulat tinggal dan mengurus bumi. Sedangkan para malaikat, menghuni langit dengan kualitas iman dan amal saleh yang jauh di atas bangsa Jin.

2. Dari bahan apakah jin tercipta?

Jika manusia tercipta dari sari pati tanah, bangsa jin tercipta dari api neraka. Menurut Qadi Abd al-Jabbar, argumentasi atas fakta ini sangat tekstual.

Ini merujuk antara lain surah al-Hijr ayat ke-27 dan surah ar-Rahman ayat ke-15. Karena itulah, fisik jin sangat halus dan bahkan transparan tidak kasat mata. Mereka melihat manusia, tetapi manusia tak dapat mengindera mereka secara umum.

3. Jin mampu berubah wujud
Jin mempunyai kemampuan menjelma dan berubah wujud dalam bentuk makhluk nyata, seperti binatang, atau bahkan manusia.

Ini seperti yang pernah terjadi ketika jin dengan jenis setan menjelma menjadi Suraqah bin Malik bin Ja’syam lalu mendatangi kafir Quraisy, ketika mereka tengah bermusyawarah untuk terjun dalam Perang Badar. Peristiwa tersebut terekam dalam Alquran surah al-Anfal ayat ke-48.

Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), setan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah sangat keras siksa-Nya.

4. Aktivitas jin hampir sama dengan manusia

Aktivitas jin, pada dasarnya serupa dengan manusia. Mereka makan, minum, tidur, dan beranak-pinak. Kendati para ulama tidak satu pendapat, ihwal apa jenis makanan mereka.

Ada yang mengatakan di antara makanan jin adalah segala hal yang tidak disembelih dengan asma Allah. Ada pula yang mengatakan menu favorit jin adalah tulang belulang. Berbeda dengan manusia, dan tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW, bangsa jin makan dan minum menggunakan tangan kiri.

Sementara kita, umat Islam diajarkan menggunakan tangan kanan untuk kedua aktivitas tersebut. Kesamaan tersebut bukan hanya soal kebutuhan biologis sehari-hari, tetapi soal aspek ritual, pada dasarnya bangsa jin juga mendapat perintah yang sama yaitu beribadah kepada Allah SWT, seperti manusia. Mereka juga mendapat perintah dan larangan. (QS al-Jin : 1-2).

5. Jin takut pada manusia
Imam Mujahid bin Jabir pernah berpesan ketika seseorang melihat bangsa jin (setan, memedi, makhluk halus, dan lain-lain), janganlah lari tunggang langgang yang membuat diri sendiri trauma. “Tetapi hadapilah dia akan pergi sendiri,” pesannya.

Load More