Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 05 Juli 2021 | 22:39 WIB
Petugas pemakaman jenazah Covid-19 Kota Tasikmalaya tidur di teras toko pinggir jalan akibat kelelahan usai mengubur belasan jasad pada Senin (5/7/2021) dini hari. [Ayotasik.com/Ist]

SuaraJabar.id - Kematian pasien Covid-19 dalam kurun waktu beberapa terakhir di Kota Tasikmalaya terus meningkat. Tiap hari ada belasan mayat yang harus dikuburkan sesuai aturan protokol kesehatan.

Bahkan, sejak Minggu (4/7/2021) hingga Senin (5/7/2021) dini hari ada 19 jenazah yang harus dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) khusus Covid-19 Aisha Rashida Kota Tasikmalaya.

Lantaran itu, banyak petugas pemakaman yang kelelahan hingga harus tidur di berbagai tempat sembari siaga menunggu jasad yang akan dimakamkan.

Seorang petugas pemakaman bernama Opang, misalnya, mengaku kelelahan dengan banyaknya jasad yang harus dikuburkan dalam sehari di makam yang ada dengan menggunakan pakaian hazmat.

Baca Juga: Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Kerja Sampai Malam, Satu Bulan Tidak Pulang

Petugas pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya ini mengaku, bersama rekan-rekannya kerap menyempatkan istirahat tidur di teras depan sebuah toko pinggir jalan.

"Rekan-rekan ini mungkin kecapaian sehingga tertidur. Karena rekan-rekan ini dari tadi siang sudah memakamkan lima orang meninggal. Saya dari habis Magrib masuk baru menguburkan empat jenazah. Kalau rekan yang lain dari pagi ada yang lima penguburan," ujarnya seperti dilansir Ayotasik.com-jaringan Suara.com pada Senin (5/7/2021).

Bahkan pada Senin pagi dini hari, dia mengakui masih ada jenazah yang belum dimakamkan dengan protokol Covid-19.

"Saat ini pukul 03.00 WIB masih ada jenazah yang belum dimakamkan. Total dari kemarin siang ada 19 jenazah dimakamkan dalam sehari," ucapnya.

Diakuinya, rasa lelah muncul karena banyaknya mayat yang harus dimakamkan.

Baca Juga: Sehari Kubur 12 Jenazah, Begini Kisah Petugas Pemakaman Covid-19 di Balikpapan

Terkadang untuk melepas lelah, dia bersama rekan-rekannya istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga meski harus tidur memakai baju hazmat di teras, bangku, dan di dalam mobil ambulans.

"Begini kalau banyak yang meninggal bisa sampai subuh kita bekerja memakamkan jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19," katanya.

Dia mengakui, meski begitu, memakamkan jenazah sudah menjadi tugas dan kewajibannya bersama rekan-rekannya sebagai petugas pemakaman. Pun dia berharap bisa terus diberi kesehatan agar bisa terus bekerja.

"Mudah-mudahan kami terus diberikan kesehatan sehingga bisa tetap bekerja," katanya.

Load More