SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pelaksanaan PPKM Darurat di Jabar belum memuaskan. Ia menyoroti mengenai belum tercapainya target penurunan mobilitas masyarakat serta penerapan sistem work from home (WFH).
Ridwan Kamil mengatakan, dari 30 persen target pengurangan mobilitas, sejauh ini realisasinya baru 17 persen. Pilihan untuk menambah penyekatan jalan pun tengah dikoordinasikan bersama pihak kepolisian dan TNI untuk menambal capain target tersebut.
“Pertama pelaksanaan PPKM (darurat), belum memuaskan, target penurunan 30 persen, ini masih di angka 17 persen. Masih akan koordinasi, akan banyak penyekatan dan penindakan, termasuk tipiring di jalan segera dilaksanakan untuk mengurangi mobilitas,” katanya dalam Konferensi Pers Evaluasi Pelaksanaan PPKM secara virtual, Selasa (6/7/2021).
Di samping mobilitas, ungkap Ridwan, masih ada perusahaan yang belum memberlakukan WFH sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, beberapa perusahaan pun ditengarai tidak memiliki satgas COVID-19 yang pada gilirannya menimbulkan kenaikan kasus positif Covid di klaster perkantoran dan keluarga.
Baca Juga: Selama PPKM Darurat, Mendes PDTT Imbau Kepala Desa Hidupkan Pos Gerbang Desa
Ia menilai masih ada kerancuan pengertian mengenai sektor kritikal dan esensial. Hal tersebut segera dievaluasi sekaligus mengintensifkan edukasi pengertian aktivitas mana saja yang boleh selama PPKM darurat.
"Masih ada kerancuan sektor kritikal dan esensial. Itu nanti kita akan melakukan edukasi lagi agar masyarakat jelas apa itu pengertian kritikal dan esensial," katanya.
Untuk mengantisipasi pelanggaran dari para pelaku industri, Emil pun menegaskan pihaknya akan mengerahkan kepolisian untuk melakukan inspeksi.
Inspeksi itu akan diprioritaskan untuk perusahaan-perusahaan yang tidak termasuk ke dalam kategori kritikal dan esensial.
“Kita akan menindak yang tidak melaksanakan WFH 100 persen, termasuk industri yang masih bandel ada beberapa yang teridentifikasi dua hal, satu yang tidak punya Satgas COVID-19, sehingga banyak karyawan kena COVID-19 hanya dipulangkan tidak diurus hingga menimbulkan klaster keluarga,” tandas Ridwan.
Baca Juga: Suruh Ibu Hamil Kerja saat PPKM Darurat, Anies Makin Geram Tahu Manajer HRD-nya Wanita
Rumah Sakit Diminta Tingkatkan Kapasitas
Berita Terkait
-
Profil Revelino Tuwasey, Lelaki yang Mengaku Ayah Kandung Anak Lisa Mariana
-
Dituding Peras Ridwan Kamil, Eks Muncikari Sebut Tarif Lisa Mariana Rp 1,5 Jutaan
-
Pria Diduga Ayah Anak Lisa Mariana Muncul, Hotman Paris: RK Mulai Pembalasan
-
Ngaku Ayah Biologis Anak Lisa Mariana, Revelino Tuwasey Siap Tes DNA
-
Deretan Pria Diklaim Lisa Mariana Sebagai Ayah dari Anaknya, Ridwan Kamil Bukan Satu-satunya
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang