SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Cirebon melakukan berbagai hal untuk membatasi mobilitas warganya di masa PPKM Darurat.
Salah satunya dengan memadamkan penerangan jalan umum atau PJU di malam hari. Hal ini dilakukan untuk membatasi mobilitas warga di malam hari.
"Kami melakukan pemadaman penerangan jalan umum (PJU), agar masyarakat Kota Cirebon kalau sudah malam tinggal di rumah," kata Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis, dikutip dari Antara, Kamis (8/7/2021).
Azis mengatakan pemadaman PJU yang berada di Kota Cirebon itu upaya untuk meminimalkan pergerakan warga pada saat malam hari dan diharapkan ini bisa berdampak baik.
Untuk itu Azis, memohon keikhlasan kepada masyarakat Kota Cirebon untuk bisa mematuhi semua aturan selama pelaksanaan PPKM Darurat ini.
Karena keberhasilan pelaksanaan PPKM Darurat ini hanya dua, yaitu kepatuhan masyarakat untuk menjalankan aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
"Serta menggencarkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kota Cirebon," tuturnya.
Ia menambahkan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Cirebon telah menyepakati untuk memperluas area penyekatan dan penutupan jalan, guna menghambat pergerakan warga.
"Tujuan PPKM Darurat ini memang untuk menghambat pergerakan dan tidak terjadi kerumunan," katanya.
Baca Juga: Mau Masuk Kota Balikpapan? Pastikan Lewati Tiga Cek Poin Ini Buat Rapid Antigen
Azis berharap dengan adanya PPKM Darurat angka penyebaran COVID-19 di Kota Cirebon bisa terus menurun dan jangan sampai diperpanjang, untuk itu semua harus sadar.
"Jangan sampai setelah 20 Juli nanti angka penyebaran COVID-19 di Kota Cirebon justru masih tinggi. Jika itu sampai terjadi, tidak menutup kemungkinan pelaksanaan PPKM Darurat di Kota Cirebon diperpanjang," ujarnya.
Berita Terkait
-
Seberapa Kaya Wali Kota Cirebon Effendi Edo? Kena Sasaran karena PBB Naik 1000 Persen
-
Profil Effendi Edo, Benarkah Wali Kota Cirebon Naikkan PBB 1.000 Persen?
-
Kekayaan Effendi Edo Wali Kota Cirebon, Dituding Naikkan PBB 1.000 Persen
-
Profil Wali Kota Cirebon, Sosoknya Viral di Tengah Kenaikan Pajak 1.000 Persen
-
'Efek Pati' Jadi Amunisi Baru, Warga Cirebon Bakal Tiru Strategi Lawan Kenaikan PBB 1.000 Persen?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
IPB University Larang Keras Sivitas Akademika Kerja Sama dengan Israel
-
Guru Besar IPB ke Influencer: Hati-hati Sampaikan Informasi Kesehatan
-
Telapak Tangan Basah Bikin Minder? Jangan Pasrah, Ini 5 Solusi Hiperhidrosis dari Dokter Ahli
-
Keringat Berlebih di Telapak Tangan? dr. Stella Aprilia Bocorkan Cara Jitu Mengatasinya
-
Empat Dosa Lingkungan: Kinerja Menteri LHK Disorot, Hanya Berani Segel Tanpa Sidang?