Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 11 Juli 2021 | 14:26 WIB
Usaha hijab milik Deris Taufik (26) di Cikalong Wetan, Bandung Barat. Pengusaha muda itu memiliki omzet hingga Rp 800 Juta setiap sulannya. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Cuan yang menggiurkan pun mulai didapatnya. Tahun 2019 rata-rata Deris bisa mendapat omzet hingga Rp 800 juta setiap bulannya dari usaha hijabnya. Berbagai wilayah di Indonesia sudah ia rambah.

Bahkan hingga luar Pulau Jawa. Seperti Pontianak, Makasar dan berbagai wilayah lainnya.

"Saya udah punya market. Aset terbesar langganan. Alhamdulillah waktu itu omzet minimnya Rp 800 juta sebulan," sebutnya.

Badaipun menghampiri usaha hijabnya ketika pandemi COVID-19 mewabah tahun 2020. Permintaan pasar mulai menurun seiring diberlakukannya berbagai kebijakan akibat wabah virus Corona.

Baca Juga: Termasuk Lembang, Tempat Wisata di Bandung Barat Bisa Buka Lagi Dengan Syarat Ini

Imbasnya, omzet per bulannya turun drastis hingga 50 persen. Meski begitu, ia berkomitmen tetap mempekerjakan karyawannya meski usahanya sedang saja ketika itu.

Permintaan sempat normal kembali ketika memasuki bulan puasa tahun 2021. Namun setelahnya, usahanya lagi-lagi anjlok lantaran iklim ekonomi memang belum pulih seperti dua tahun lalu.

Meski begitu, ia tetap bersyukur sebab semuanya sudah didapat. Ia sudah memiliki istri dan anak yang kini hidup bahagia dan berkecukupan. Namun, ia tak ingin terus berada di zona nyaman.

Deris ingin keberadaanya bukan hanya bermanfaat bagi keluarganya. Tapi juga untuk masyarakat, khususnya di Desa Ciptagumati. Untuk itu, Ia pun terpanggil untuk menjadi kepala desa di wilayahnya.

Deris sudah bulat untuk maju dalam perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2021 di Bandung Barat, yang rencananya akan digelar Agustus mendatang.

Baca Juga: 10 Mahasiswa Indonesia yang Sukses Menjadi Entrepreneur

Meskipun informsi kekinian harus diundur lantaran kasus COVID-19 yang belum mereda.

Load More