SuaraJabar.id - Teknologi menjadikan manusia mampu menciptakan keajaiban. Bahkan yang tak mungkin pun bisa disulap jadi mungkin. Seperti mengubah limbah cair domestik menjadi air bersih.
Seperti di Rusunawa Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Air limbah domestik dari rumah tangga seperti bekas mencuci hingga mandi yang semula berwarna hitam pekat dan berbau disulap menjadi jernih dan tak berbau.
Untuk mengubah air yang semula menjijikan itu, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rusunawa pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sudah ada, namun tidak berfungsi.
"Ini konsepnya kita namakan Rusun Ecogreen. Jadi berwawasan lingkungan, dengan fokus utamanya mendaur ulang limbah domestik cair hingga memiliki manfaat kembali," ujar Kepala UPTD Rusunawa pada DPKP Kota Cimahi, Firmansyah kepada Suara.com, Kamis (22/7/2021).
Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, 12 Daerah di Jawa Barat Ini Masuk Level 4
Tercetusnya keajaiban untuk merubah air limbah rumah tangga seperti bekas mandi, mencuci dan sebagainya berawal ketika hunian Rusunawa Leuwigajah tak memiliki pembuangan air limbah sehingga airnya menggenang di drainase.
Pihak pengelola sempat berencana membuang limbah cair tersebut ke luar namun ditolak warga sekitar lantaran airnya bau dan mencemari lingkungan. Lebih berbahayanya lagi, bisa menjadi sarang tumbuhnya nyamuk penyebar Demam Berdarah Dangue (DBD).
"Saya cari solusi, kalu gak bisa keluar kenapa gak diolah saja," ucap Firmansyah.
Kemudian April 2021, ia dan pengelola lainnya mulai membersihkan IPAL yang sudah dipenuhi limbah padat. Kemudian ground tank yang sudah tersedia pun juga dibersihkan sebab sudah dipenuhi sampah dan lumpur.
"Termasuk drainase kita angkat semua lumpurnya. Kemudian IPAL diperbaiki, filternya juga diganti. Cuma bak eksisting nya masih kecil, saya tambah lagi bak ekualisasi untuk menampung air di drinase," ungkapnya.
Baca Juga: Viral Sampah Medis di Tol Trans Sumatera, Ini Kata Polda Lampung
Proses Daur Ulang Limbah Cair Domestik
Firmansyah menerangkan, proses daur ulang itu bermula ketika air dari penghuni Rusun masuk ke saluran IPAL, yang nantinya diproses secara kimiawi, biologis dan lain-lain.
Kemudian airnya ditampung di bak pengumpul (inlet), lalu masuk ke bak airasi. Di dalam bak tersebut, air akan disemburkan udara hingga tumbuh mikroorganisme yang berfungsi untuk memilah air.
"Mikroorganisme ini yang membuat air kembali bagus," tutur Firmansyah.
Setelah itu, air akan ditampung di bak selanjutnya seperti bak pengendapan hingga bak yang diisi dengan berbagai bahan kimiawi seperti pasir aktif dan sebagainya.
Sebelum air masuk bak terakhir, maka dicampuri dengan kaporit yang berfungsi untuk membunuh bakteri dan kuman.
Setelah melalui berbagai proses tersebut, akhirnya air limbah domestik yang semula berwarna hitam pekat yang kerap menggenang di drainase lingkungan Rusunawa Leuwigajah kini berubah 100 persen. Airnya terkini jernih dan tidak berbau.
"Sekarang belum semua drainase kering memang, masih ada genangan tapi kita akan olah semuanya sampai tidak ada genangan limbah," ujarnya.
Namun air yang sudah diolah tersebut baru bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan non konsumsi. Seperti untuk menyiram tanaman, mencuci mobil dan sebagainya. Meski begitu, air bersih tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
"Bahan baku air resapan air yang sudah bersih dan diolah dikembalikan ke bumi dengan bantuan sumur resapan dan biopori," terangnya.
Rencananya, air yang sudah diolah itu akan diuji di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup untuk menguji kualitasnya. "Air sekarang sudah aman. Indikasinya kita tes pakai ikan, bisa bertahan berarti airnya sudah bagus," sebut Firmansyah.
Setelah program pengolahan air limbah di Rusunawa sukses, rencananya program tersebut juga akan diimplementasikan di dua Rusunawa lainnya. Yakni Rusunawa Cigugur Tengah dan Rusunawa Cibeureum.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Pramono Anum Sebut Layanan Air Bersih di Jakarta Hanya Mencapai 44 Persen, Apa Iya?
-
LPKR Alihkan 3.200 Ton Sampah, Perkuat Inisiatif 3R
-
Cara SIG Turunkan Emisi Karbon, Manfaatkan Limbah Jadi Energi Bersih
-
Pramono Janjikan Akses Air Bersih 100 Persen Tahun 2029
-
Kolaborasi Riset Indonesia-Australia, Wujudkan Swakelola Limbah dan Ekonomi Sirkular di Citarum
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend