Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 26 Juli 2021 | 11:32 WIB
Seorang pasien sesak napas terlantar di parkiran IGD Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga (RSU DK) Ciamis, Jawa Barat, Kamis (22/7/2021). [Harapan Rakyat Online]

SuaraJabar.id - Seorang warga Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis yang sempat terlantar di parkiran IGD rumah sakit akhirnya meninggal dunia.

Warga yang bernama KH. Ahmad Bakri itu merupakan pasien sesak napas non Covid-19. Pada Kamis (22/7/2021) ia sempat terlantar di parkiran IGD Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga Ciamis.

Ia terpaksa menunggu di bak kendaraan pikap di bawah teriknya sinar matahari dengan tanpa kepastian. Pasalnya saat itu, pihak RS memprioritaskan oksigen untuk pasien Covid-19.

Pasien sesak napas itu dikabarkan meninggal pada Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: Berusaha Tegar, Air Mata Amanda Manopo Tumpah saat Ibunda Dimakamkan

Salah seorang keluarga pasien non Corona yang meninggal dunia, Nurhidayat mengungkapkan, bahwa menurut tim media yang memeriksa pasien mengharuskan mencari oksigen untuk membantu pernapasan.

“Awalnya almarhum diperiksa di rumah. Namun menurut medis yang memeriksa harus mendapatkan pertolongan oksigen,” ungkapnya kepada HR Online-jejaring Suara.com, Sabtu (24/7/2021).

Sehingga dengan langkah ikhtiar, keluarga pasien mencoba terlebih dahulu datang ke Klinik Pa Iji, di Linggasari Kecamatan Ciamis.

Sesampainya di klinik tersebut, pasien non Corona ini diperiksa terlebih dahulu oleh tim medis. Saat pemeriksaan ternyata kadar saturasi oksigen dalam tubuh pasien di angka 86.

“Padahal, katanya, seharusnya angka normalnya 95 ke atas,” tutur Nurhidayat.

Baca Juga: Hati-hati, Bersin Jadi Gejala Umum Covid-19 Bagi yang Telah Divaksinasi

Namun karena pasokan atau stok oksigen sedang kosong, maka klinik tersebut menyarankan untuk membawa pasien ke RSU Dadi Keluarga atau RSU Al-Arif.

Mencoba terus berikhtiar, maka pihak keluarga datang ke RSU Dadi Keluarga dengan harapan pasien bisa mendapatkan perawatan atau pertolongan oksigen.

Namun, katanya, dari pihak perawat yang datang di IGD mengkonfirmasi bahwa stok oksigen di RS Dadi Keluarga terbatas.

Adapun oksigen tersebut hanya untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Mendengar informasi tersebut, pihak keluarga pasien non Corona ini berunding dengan pihak RS Dadi Keluarga.

Akan tetapi jawabannya masih sama, bahwa stok oksigen terbatas, dan hanya untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

“Sehingga, kami dari pihak keluarga memutuskan untuk membawa pasien kembali ke rumah,” katanya.

Harapan Keluarga Pasien kepada Pemkab Ciamis
Lebih lanjut Nurhidayat menambahkan, bahwa pihak keluarga pasien ingin meluruskan bahwa almarhum memang tidak terlantar saat berada di RSU Dadi Keluarga.

“Kami hanya ingin meluruskan saja, agar tidak ada kesalahpahaman bahwa pasien memang tidak terlantar di RSU Dadi Keluarga,” katanya.

Namun, dengan adanya kejadian tersebut, Nurhidayat berharap kepada Pemkab Ciamis agar bisa mengevaluasi kembali pelayanan kesehatan rumah sakit. Terutama dari segi pelayanannya.

“Bilamana ada pasien yang memang harus mendapat bantuan, tolonglah bantu. Jangan sampai terjadi seperti kejadian yang menimpa almarhum,” harapnya.

Ia pun menyadari bahwa kondisi saat ini sedang masa pandemi Covid-19, sehingga pihaknya tidak menuntut apa-apa.

“Hanya bisa berdoa semoga almarhum husnul khatimah,” pungkasnya.

Load More