Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 05 Agustus 2021 | 10:41 WIB
Ilustrasi BLT, BST, PKH, BNPT, bantuan sosial, bansos. (Suara.com/Ema Rohimah)

SuaraJabar.id - Warga Desa Kurnia bakti, Kabupaten Tasikmalaya mengeluhkan adanya pemotongan dana bansos tunai atau BST oleh oknum pengurus RT di tempat mereka tinggal.

Dari satu penerima, oknum pengurus RT itu dilaporkan melakukan pemotongan sebesar Rp 100 ribu.

Warga mengatakan, oknum RT tersebut memotong dana BST dengan alasan saling bantu di tengah Pandemi Covid-19. Dana BST yang dipotong itu, kata warga, bakal dibagikan oleh pengurus RT ke warga lain yang tak kebagian bansos.

Akibatnya, sedikitnya 30 orang penerima BST di Desa Kurnia Bakti, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, harus rela uangnya dipotong Rp 100 ribu.

Baca Juga: Belum Lama Risma Temukan Pungli Bansos, Muncul Dugaan Penggelapan Dana PKH di Tangerang

Mereka hanya menerima Rp 500 ribu dari seharusnya Rp 600 ribu setiap pencairan.

Diketahui, pemotongan dilakukan pihak Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) setempat, total uang yang terkumpul dari pemotongan mencapai Rp 3 juta.

Yuyu, warga penerima BST di Kampung Leles, Desa Kurnia Bakti, Tasikmalaya, membenarkan adanya pemotongan bantuan sosial yang ia terima.

“Sudah dua kali berturut-turut ada pemotongan Rp 100 ribu, penerima lain mengeluhkan pemotongan tersebut,” ujar Yuyu Rabu (4/8/2021).

Ia menyebut, yang menagih pemotongan uang BST tersebut adalah Ibu RT.

Baca Juga: Waduh! Beras Bansos Kemensos Kualitasnya Buruk, Ini Kata Dinsos Jembrana

“Katanya itu instruksi Pak RT dan Pak RW, uangnya nanti mau diberikan lagi ke warga yang tidak menerima bantuan, kalau saya mah gak ngasih, karena sejak awal menolak,” jelasnya.

Penerima bantuan BST lainnya Titin juga mengakui bantuan uang yang ia terima dipotong oleh Ketua RT sebesar Rp 100 ribu.

“Uang 100 ribu sangat besar sekali apalagi di musim pandemi Covid-19 sekarang ini serba sulit,” kata Titin.

Titin merasa keberatan dengan adanya pemotongan bantuan BST tersebut, lantaran sebelumnya tidak ada kesepakatan dari awal.

“Tapi kalau dari hati saya mah gak apa-apa dipotong juga asalkan diberikan kepada warga lain yang lebih membutuhkan,” ungkap Titin.

Ibu RT di Tasikmalaya Akui Adanya Pemotongan Kepada Penerima BST

Sementara itu Cicih, Ibu RT 02 Kampung Leles mengakui pemotongan senilai Rp 100 ribu dari para penerima bantuan BST itu untuk diberikan ke warga lain yang tidak menerima.

“Kita tidak memaksa, itu dari keridhoan mereka, kalau ikhlas ngasih, kalau gak ikhlas ada juga yang tidak ngasih,” ungkapnya.

Ia menyebut, uang yang terkumpul dari penerima BTS 1 RW tersebut senilai Rp 3 juta.

Uang itu diberikan kepada warga lain yang belum mendapatkan bantuan.

“Masing-masing KK mendapat Rp 50 ribu, kebijakan tersebut inisiatif dari RT dan RW,” pungkasnya.

Load More