SuaraJabar.id - Masyarakat Kabupate Garut bisa lebih leluasa berativitas setelah Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan tidak ada jalan yang disekat meski PPKM Level 4 diperpanjang.
Meski tak ada lagi penyekatan jaan, Bupati Garut meminta masyarakat beraktivitas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Penyekatan tidak dilakukan, kami akan rekayasa lalu lintas, yang ada (penyekatan) itu akhir pekan, itu pun situasional," kata Rudy Gunawan dikutip dari Antara, Kamis (5/8/2021).
Ia menuturkan, pemerintah pusat menetapkan perpanjangan PPKM di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Garut, sampai 9 Agustus 2021 terkait dengan angka kasus kematiannya masih tinggi.
Baca Juga: Gegara PPKM dan Penyekatan, Buruh Menjerit Tak Bisa ke Pabrik hingga Upah Dipotong
Selama perpanjang masa PPKM itu, kata Bupati, pihaknya telah menerjunkan petugas gabungan untuk menegakkan protokol kesehatan, seperti wajib memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun untuk mencegah penularan wabah COVID-19.
"Jadi, Level 4 ini sebenarnya (kasus COVID-19) sudah menurun. Kenapa Level 4? Karena Garut testingnya kurang, sementara angka kematian tinggi," katanya.
Tindak lanjut dari PPKM Level 4 itu, pihaknya menerbitkan Keputusan Bupati Garut tentang Penetapan Kawasan Kepatuhan Masyarakat (KKM) atau Kawasan Patuh Protokol Kesehatan (KPP) dalam upaya penanganan COVID-19 yang tertuang dalam Nomor 443/KEP.899-SATPOL PP/2021.
Dalam Keputusan Bupati itu ada 10 area yang ditetapkan sebagai KKM, yakni kawasan Asia, Mandalagiri, Sukaregang, Siliwangi, Leuwidaun, pertokoan Garut Plaza, Bunderan Guntur, Bunderan Tarogong, Ciawitali, dan KKP di tingkat kecamatan sesuai dengan penilaian tim Satgas COVID-19 di tingkat kecamatan.
Bupati menjelaskan bahwa setiap KPP akan berdiri pos pantau dalam rangka meninjau secara langsung penerapan protokol kesehatan di lokasi KPP yang berlaku sampai 9 Agustus 2021.
Baca Juga: Aturan Perjalanan PPKM sampai 9 Agustus: Transportasi Udara hingga Perjalanan Rutin
Selain penegakkan disiplin protokol kesehatan saat PPKM Level 4, pihaknya juga akan meningkatkan pelaksanaan vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity).
"Kalau ada vaksin (diarahkan) ke pasar, puskesmas akan ada di pasar, pokoknya kami data, ada KTP-nya diambil, divaksin-vaksin di pusat-pusat keramaian," katanya.
Berita Terkait
-
Alhamdulillah Pendaki yang Hilang di Gunung Cikuray Garut Ditemukan Selamat, Begini Kondisinya
-
Diam-diam Komnas HAM Turun Selidiki Insiden Ledakan Maut di Garut, Sejumlah Saksi Diperiksa
-
Tragedi Ledakan Garut, Puan Maharani: Komisi I DPR Harus Panggil Panglima TNI
-
9 Korban Sipil Ledakan Amunisi di Garut Telah Teridentifikasi, Tim Masih Lakukan Investigasi
-
Tragedi Ledakan Maut di Garut: Komisi I DPR Segera Panggil Panglima TNI, Singgung Soal Kultur
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
BRI Perkuat Komitmen Bina Sepak Bola Sejak Dini: Jadi Sponsor GFL Series 3
-
Ketangguhan Persib Bandung, Bawa Kemenangan Dramatis di Laga Penutup Musim
-
Kejati Jabar Tahan Yossi Irianto, Bekas Sekda Kota Bandung Tersangka Korupsi Aset Negara
-
Saldo DANA Gratis Hari Ini Untuk Warga Jabar, Silahkan Klaim Sekarang
-
Rezeki Dadakan Jumat Malam! 2 Link Dana Kaget Siap Diklaim