SuaraJabar.id - Suasana sejuk sudah terasa ketika menginjakan kaki di Kampung Adat Cireundeu, RW 10, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.
Kampung tersebut masih terlihat asri dengan pepohonan yag tumbuh rindang. Tanpa gedung bertingkat, warga di sana nampak damai menikmati hidup.
Pandemi COVID-19 memang secara tak langsung mengusik mereka. Warga Kampung Adat tetap patuh pada keputusan pemerintah tentang penanganan pandemi.
Termasuk ketika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat dan PPKM Level 4 diterapkan.
Baca Juga: Ahli Sebaran Penyakit UI Sarankan PPKM Kembali Diperpanjang, Apa Alasannya?
Di hari Masyarakat Adat Sedunia, sekitar 60 Kepala Keluarga (KK), dengan 240 jiwa yang menganut aliran kepercayaan Sunda Wiwitan di Kampung Adat Cireundeu pun memanjatkan doa agar pandemi COVID-19 segera berakhir.
"Momen ini harapan dan kita berdoa panyakit ini segera berlalu," ujar Abah Widi, salah seorang sesepuh Kampung Adat Cireundeu kepada Suara.com, Senin (9/8/2021).
Kampung Adat Cireundeu diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 atau sekitar 500 tahun yang lalu. Keberadaan kampung adat tersebut dikuatkan dengan penelitian adanya batu penyanggah rumah saat itu.
Para sesepuh atau karuhun yang ada di dalamnya di antaranya Eyang Nursalam, Eyang Ama, hingga Aki Madrais yang disebut membuat 'lembur' atau kampung saat itu.
"Saat itu Cireundeu sudah ada," ucap Abah Widi.
Baca Juga: Perjuangan untuk Merdeka dari Pandemi COVID-19
Warga Kampung Adat Cireunseu sejak saat itu, kepercayaan Sunda Wiwitan sudah ada, dan diteruskan oleh para anak, cucu hingga cicitnya. Kepercayaan itu terus dipupuk ratusan warga di tengah sebagian pemeluk Islam.
Kini, mereka hidup berdampingan. Tanpa sekat, mereka selalu mengedepankan sikap saling menghormati meski berbeda keyakinan. Bahakn di setiap acara kepercayaan dan agama, mereka saling berbaur dan membantu.
"Kita saling menjaga, tidak pernah membedakan. Kalau ada acara adat, atau acara keagamaan Islam, pasti saling dilibatkan," ujar Abah Widi.
Tetap Menjaga Tradisi
Berada di wilayah Kota Cimahi, Kampung Adat Cireundeu memang bukan tipe perkampungan yang menampakan suasana tradisional.
Ruas jalan di perkampungan ini sudah disemen, bahkan nyaris semua bangunan yang ada adalah bangunan permanen.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Bali di Tengah Gelombang Bisnis Properti, Surga Investasi dan Risiko di Masa Depan
-
Sejarah Gowokan, Tradisi yang Diangkat dalam Film Gowok: Kamasutra Jawa
-
Apa Itu Tradisi Garter? Luna Maya dan Maxime Bouttier Bawa Budaya Abad Kegelapan Eropa di Resepsi
-
Ledakan TPA Leuwigajah 2005 Jadi Motivasi Nasabah PNM Mekaar
-
Rangkaian Tradisi Seba Baduy yang Digelar Mulai Hari Ini, Libatkan Ribuan Warga Adat
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Harga Emas Antam Naik Turun, Hari Ini Dibanderol Rp 1.894.000/Gram
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
-
Hati-hati Timnas Indonesia, Alex Pastoor Masuk Daftar Calon Pelatih Ajax Amsterdam
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
Terkini
-
Dedi Mulyadi Dikritik Lemhannas: Pendidikan Militer Bukan Solusi Kenakalan Remaja
-
Dua Sungai Meluap, Karawang Diterjang Banjir Parah, Ratusan Warga Terdampak
-
Yuk! Bayar Cicilan Dengan Klaim Link Saldo DANA di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei
-
Motif Sakit Hati dan Utang, Ayah dan Anak di Cianjur Tega Mutilasi Ibu dan Balita
-
BRI Dorong Ekonomi: 7 Kiprah Nyata di Momentum Hari Kebangkitan Nasional