SuaraJabar.id - Pedagang di kawasan wisata Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya harap-harap cemas menunggu kepastian dilanjutkan atau tidaknya kebijakan PPKM oleh Pemerintah Pusat.
Mereka sendiri sudah sebulan lebih tak berjualan semenjak objek wisata Gunung Galunggung ditutup selama PPKM Darurat hingga PPKM Level 4.
Mereka berharap bisa kembali berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka mengaku tidak memiliki penghasilan selain berjualan di kawasan objek wisata Gunung Galunggung.
"Selama PPKM objek wisata tutup dan warung-warung secara otomatis tutup karena tidak ada pengunjung. Selama tutup ya nganggur, Pak. Untuk makan sehari-hari, apa saja dikerjakan kadang pinjam ke tetangga," ujar Undang, Senin, (9/8/2021).
Menurutnya, rata-rata para pedagang di objek wisata Gunung Galunggung bergantung pada hasil jualan. Jika objek wisata tutup, tidak ada penghasilan lagi.
Terlebih selama ditutup, banyak makanan yang kedaluwarsa sehingga terpaksa dibuang.
"Banyak makanan yang kedaluwarsa selama tutup. Apalagi dijarah kawanan monyet yang lapar. Habis, Pak barang dagangan," ucapnya.
Senada denga pedagang lainnya, Permana (34) mengatakan, barang dagangan yang kedaluwarsa miliknya mencapai satu karung. Ia terpaksa membuangnya karena kalau dipaksakan dijual bisa membahayakan konsumen.
"Saya harap Galunggung ini segera dibuka lagi. Pendapatan saya hanya dari dagang di sini (Galunggung)," ujarnya.
Baca Juga: Link Live Jokowi Umumkan PPKM Level 4 Diperpanjang Atau Tidak
Pengelola Objek Wisata Galunggung Belum Berani Buka Cluster Manajer objek wisata Gunung Galunggung Dudung Suhaeri mengatakan, sedikitnya ada 160 mitra yang bergantung pada kehidupan aktivitas wisata di Galunggung.
Mitra tersebut terdiri dari sekitar 120 pedagang dan 40 ojek wisata.
"Kami juga banyak menerima keluhan dari mitra bahwa dengan penutupan Galunggung sangat berdampak kepada mereka. Saya tidak bisa berbuat banyak karena memang keputusannya ada di pemerintah," ujar Dudung.
Ia menuturkan, kendati Kabupaten Tasikmalaya merupakan satu-satunya daerah di Jawa Barat (Jabar) yang masuk dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 2, di mana di dalamnya objek wisata yang berada di daerah PPKM level 2 diperbolehkan buka dengan protokol kesehatan ketat dan jumlah kapasitas pengunjung sebesar 25 persen, keputusannya dibalikan kembali kepada pemerintah daerah.
"Saya juga berkoordinasi dengan dinas pariwisata Kabupaten Tasikmalaya mengenai pembukaan Galunggung. Namun, pemerintah belum mengizinkan karena sangat dimungkinkan pengunjung yang datang bukan hanya lokal Tasikmalaya, tapi daerah-daerah lain," ucapnya.
Sejauh ini, pihaknya mengaku mengikuti aturan dari pemerintah selama masa pandemi Covid-19 ini. Mulai dari penyiapan sarana protokol kesehatan (prokes) dan memberlakukan work from home atau WFH kepada para pegawai.
Berita Terkait
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Modus Dipijat, Kasus Kakek Cabuli Pria Sebaya di Tasik Bikin Gempar: Digerebek Lagi Kondisi Begini!
-
Ngutang Online Biar Nggak Bikin Pusing, Ini Tips dari Guru Besar UI
-
Tambah Nilai Produk, Pertamina Dukung KWT Lokal Go Nasional dengan Pengolahan Hasil Tani
-
Karma Instan! Viral Momen Mobil Dinas Terjebak di Jalan Rusak, Warga Cuek: Biar Merasakan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Hemat Anggaran di Tengah Pemangkasan Dana Transfer, DPRD Jabar Terapkan WFH Setiap Kamis
-
Survei Cawapres IndexPolitica: Menkeu Purbaya Tiba-tiba di Peringkat 1, Salip Dedi Mulyadi
-
Misteri Busa Awan Hitam Selimuti Subang, Dedi Mulyadi Minta Tim Gabungan Cek
-
Buntut Viral 'Tenda Biru' Google Maps di Halimun Salak, Menhut Raja Juli Tebar Ancaman
-
Buntut Viral 'Tenda Biru' Google Maps di Halimun Salak, Menhut Raja Juli Tebar Ancaman