SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan selamat ulang tahun pada SMA tempat dulu ia menuntut ilmu yakni SMAN 3 Bandung.
Ucapan selamat itu diunggah Ridwan Kamil dalam Instagram miliknya, @ridwankamil, Rabu (11/8/2021).
"Selamat Hari Jadi almamater SMAN 3 Bandung," tulis Ridwan Kamil.
Dalam unggahan itu, Ridwan Kamil juga menyertakan beberapa foto yang memperlihatkan dirinya saat masih berseragam putih abu dan bersekolah di SMAN 3 Bandung.
"Terima kasih untuk segenap ilmu dan cerita gita cinta SMA nya. Knowledge is power, but character is more." lanjutnya.
Unggahan Ridwan Kamil ini mendapat beragam komentar dari netizen. Diduga akibat ia menulis terima kasih untuk cerita gita cinta SMA.
Netizen pun penasaran dengan cerita gita cinta yang dialami Ridwan Kamil semasa SMA. Ada yang bertanya berapa mantan yang dimiliki Ridwan Kamil semasa bersekolah di Jalan Belitung dulu.
"Dulu mantan ada brp pa?" tulis seorang netizen.
"Pas mau nge post, ada bernostalgia dulu ga pak? misal ngeliat salah satu mantan gitu pak" tanya netizen lainnya.
Baca Juga: Dramatis! Cewek Gandeng Pacar di Pernikahan Mantan, Beri Duit Segaban buat Pengantin
Ada juga netizen yang membahas gaya rambut anak SMA di kala itu yang dinilainya cukup menarik perhatian.
"Knp ank sekolah jaman dulu rambut nya mumbul semua ya pak?" tanya seorang netizen.
SMAN 3 Bandung, tempat Ridwan Kamil bersekolah dulu merupakan sekolah favorite di Kota Bandung.
Sekolah yang terletak di Jalan Belitung, Kecamatan Sumur Bandung, ini dikenal sebagai salah satu sekolah unggulan yang banyak diminati pelajar.
Dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, sekolah ini ternyata sudah dibangun sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda untuk kalangan ningrat. Gedungnya berfungsi sebagai gedung Hoogere Burgerschool te Bandoeng (HBS) dengan masa studi 5 tahun.
Menurut ulasan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat (Jabar), gedung SMAN 3 dan 5 dibangun pada 1916 di lahan seluas 14.240 meter persegi. Arsiteknya tak lain adalah C.P Wolff Schoemaker, yang sudah banyak mendesain gedung-gedung bersejarah di wilayah Bandung.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX tercatat pernah menuntut ilmu di sekolah ini. Fungsi gedung pun sama sejak dulu, yakni untuk pendidikan.
Setelah dijadikan gedung HBS pada 1916-1942, bangunan ini digunakan oleh sekolah Voortgezer Hoger Onderwys (VHO) yang dipimpin oleh Buchresen pada 1947-1952. Pada pagi hari, gedung digunakan oleh siswa Belanda dan pada siang harinya gedung digunakan oleh siswa Indonesia.
Namun pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), gedung ini sempat digunakan sebagai Markas Tentara Jepang (Kompetai). Saat itu Jepang hendak berperang melawan tentara sekutu.
Pada 1950, VHO berbahasa Indonesia menjadi SMA Negeri I B/C dan VHO berbahasa Belanda menjadi SMA Negeri 2 B/C. Pada saat itu di Bandung ada 3 SMA Negeri, yaitu SMAN 1 B/C dan SMAN 2 B/C di Jalan Belitung, serta SMAN 3 A/B.
SMAN 3 A/B merupakan eks SMA Parki yang kelak menjadi SMA Negeri 1 Bandung dan SMA Negeri 4 Bandung.
Pada 1956 terjadi perubahan nomenklatur sekolah sampai akhirnya ada 6 SMA Negeri di Kota Bandung.
Pada 1966, eks SMA Parki yakni SMA Negeri 1 kemudian ditempatkan di Jalan Ir. H. Juanda dan SMA Negeri 4 ditempatkan di Jalan Gardujati No.20 (menempati bekas SD Chung Hwi).
Kedua sekolah ini awalnya masih menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung Jalan Sumatera/Jalan Jawa.
Sementara itu SMA Negeri 2 ditempatkan di Jalan Cihampelas dan SMA Negeri 6 ditempatkan di Jalan Pasir Kaliki. Keduanya sebelumnya menempati gedung di Jalan Belitung.
Sampai saat ini bangunan di Jalan Belitung hanya ditempati oleh SMA Negeri 3 bersama SMA Negeri 5.
Gedung SMA Negeri 3 dan 5 juga terletak berdampingan dengan kolam renang masa Hindia Belanda, yakni Tirtamerta/Pemandian Centrum (1920). Gedung ini biasa dijadikan sebagai bahan kajian arsitektur Eropa.
Berita Terkait
-
Move On yang Tertunda: Bagaimana Otak Menyimpan Hubungan yang Sudah Usai
-
32 Tahun Bungkam, Mantan Suami Ancam Bongkar 'Kartu AS' Yuni Shara Usai Dituduh KDRT
-
Deddy Corbuzier Bahas Arya Daru, Eks Kabareskrim: Banyak Kasus Pembunuhan Dianggap Bunuh Diri
-
Bukan Punya RK, Moge yang Disita KPK dari Rumahnya Diyakini Berkaitan dengan Kasus BJB
-
Bikin Salut! Asri Welas Lakukan Hal Ini saat Temukan Bukti Perselingkuhan Suami
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
PHK 'Makin Gila', Kemiskinan Mengancam RI Akibat Ekonomi Melambat!
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
Terkini
-
Dari Sekolah hingga Angkot Bebas Asap, Aspirasi Anak Bogor Siap Diwujudkan Bertahap
-
Misteri Piramida Gunung Padang, 110 Ahli Dikerahkan Ungkap Peradaban Super Kuno yang Hilang
-
Jalan-jalan ke Cirebon, Ini 3 Kuliner Paling Diminati Turis
-
Menyulut Kembali Spirit Sang Pelopor, Ratusan Warga NU Bogor Ziarah ke Maqbarah KH Abdurrahim Sanusi
-
Teknologi Canggih TNI Bersihkan Situ Bagendit: Selamatkan Aset Wisata dan Pertanian Garut