Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 17 Agustus 2021 | 12:39 WIB
Alun-alun Kota Cimahi saat ini. Tempat ini pernah menjadi saksi sejarah perjuangan Rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Tepat 76 tahun lalu, Ir. Soekarno yang didampingi Muhammad Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Proklamasi itu menjadi sebuah tanda Republik Indonesia telah menjadi negara merdeka yang bebas menentukan nasibnya sendiri tanpa campur tanga negara manapun.

Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 itu disambut seluruh Rakyat Indonesia. Termasuk di Cimahi yang kalau itu belum menjadi sebuah kota yang mandiri.

Namun informasi kemerdekaan itu datangnya terlambat sehingga perayaannya pun baru dilakukan keesokan harinya.

Menurut pegiat sejarah, Machmud Mubarok, warga Cimahi kalau itu baru bisa merayakan kemerdekaan Indonesia pada 18 Agustus 1945 setelah mengetahui adanya proklamasi yang dibacakan langsung Soekarno yang kalau itu menjadi Presiden Republik Indonesia.

Baca Juga: Penuh Semangat, Difabel di Kabupaten Tegal Gelar Upacara Kemerdekaan

Ketika itu warga berkumpul di Alun-alun dan Pendopo Cimahi. Tokoh yang kalau itu menjadi motor penggeraknya kemungkinan adalah Erom dan Raden Embang Kartawidjaja. Keduanya merupakan guru.

"Warga berkumpul sehari di Alun-alun setelah proklamasi. Informasinya memang tidak langsung cepat diterima warga," ujar Machmud saat dihubungi Suara.com, Selasa (17/8/2021).

Deretan pertokoan di kawasan Tagog Kota Cimahi yang pada 24 Maret 1948 silam pernah dibakar oleh rakyat dan pejuang kemerdekaan. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Namun perayaan itu tak dilakukan secara frontal seperti dengan melakukan konvoi. Sebab ketika itu masih ada Jepang yang bersenjata lengkap masih mengintai di Cimahi.

Dari sinilah perjuangan membuat Indonesia benar-benar merdeka dilakukan di Cimahi.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan itu, perang tak hanya dilakukan secara terorganisir. Saat itu yang disebut masa bersiap, warga sipil pun larut ke dalam euforia kemerdekaan sehingga tiba-tiba menjadi "buas".

Baca Juga: Momen Kemerdekaan, Ini Rekomendasi 7 Game Android Buatan Anak Bangsa

Orang-orang asing seperti Belanda dan China yang kalau itu masih tinggal di Cimahi jadi sasaran serangan warga.

Load More