Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 19 Agustus 2021 | 14:38 WIB
Suasana duka di lokasi penemuan jasad ibu dan anaknya di dalam bagasi mobil mewah Alphard di di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021). [Hops.id/Istimewa]

SuaraJabar.id - Polisi mulai mendapatkan titik terang terkaik kasus penemuan jasad ibu dan anaknya di bagasi mobil mewah Alphard yang terparkir di dalam rumah, yang beralamat di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021).

Kedua korban yang jasadnya ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam bagasi Toyota Alphard itu adalah Tuti Suhartini (55 tahun) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Keduanya ditemukan oleh suami korban sepulangnya dari luar kota.

Terkait hal ini Kapolres Subang AKBP Sumarni mengaku aparat Polisi sekiranya sudah tahu kira-kira siapa pelaku pembunuhan tersebut. Hal ini didasarkan pada bukti-bukti yang ada.

Baca Juga: Kondisi Ryan Jombang, Usai Dipukul Habib Bahar di Lapas Gunung Sindur Masalah Duit

“Sementara kami masih mengumpulkan bukti-bukti, tapi sudah ada tanda-tanda menjurus ke pelaku. Tapi hingga kini kami masih belum bisa menyampaikannya ke publik,” kata dia, Kamis (19/8/2021) dikutip dari Hops.id-jejaring Suara.com.

Dari hasil pemeriksaan sementara, ia menduga pelaku pembunuhan tersebut merupakan orang dekat atau yang dikenal oleh korban.

“Diperkirakan orang yang dikenal ya,” katanya.

Sumarni lebih jauh menyampaikan motif sementara yang didapat dari kasus pembunuhan ibu dan anak di bagasi mobil mewah.

Menurut dia, motif pasti memang belum terungkap karena masih terus didalami. Namun dugaan sementara karena sakit hati.

Baca Juga: Penantang Toyota Alphard Terciduk Mampir di SPBU, Padahal Baru Dirilis Jumat Besok

Dia menyebut, tidak ada tanda-tanda kasus pencurian dengan pemberatan dan juga kekerasan.

Selain itu, juga tak ada tanda kerusakan di area pintu masuk, baik bagian depan dan belakang rumah korban.

“Ini artinya pelaku orang yang mengenali korban. Korban dibunuh di rumah,” katanya lagi.

Sementara dari hasil olah TKP, orang terakhir yang berkomunikasi dengan korban adalah sang suaminya. Ketika kejadian, sang suami memang tak tidur di rumah.

“Informasinya yang bersangkutan (Suami) terakhir komunikasi pukul 20.00. Dan itu komunikasi terakhir kedua korban sebelum meninggal. Sementara suaminya tidur di tempat atau keluarga lain.”

Sejauh ini, dari keterangan beberapa saksi, selama ini korban tak memiliki perselisihan atau musuh dengan orang lain.

Load More