Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 26 Agustus 2021 | 06:30 WIB
Mural hitam putih mirip Presiden Jokowi dengan mata tertutup masker di badan Flyover Pasupati, Kota Bandung. Mural tersebut terpantau telah dihapus pada Rabu (25/8/2021) malam. [Ayobandung.com]

SuaraJabar.id - Warga Kota Bandung yang berkendara dari arah Gasibu lalu melintas ke Jalan Prabu Dimuntur ke arah perempatan lampu lalu lintas sempat menemukan sebuah mural hitam putih mirip Presiden Jokowi di badan Flyover Pasupati.

Mural itu menggambarkan sosok yang mirip Presiden Jokowi dengan mata tertutup masker.

Namun kekinian, mural itu telah menghilang dari badan Flyover Pasopati. Dari pantauan di lokasi pada Rabu (25/8/2021) sekitar pukul 20.00 WIB, tempat mural mirip Presiden Jokowi itu kini tinggal bekasnya saja, dan seperti hasil sobekan kertas.

Dari informasi yang dihimpun, mural itu tidak dicat langsung pada badan dinding flyover, melainkan digambar pada kertas kemudian ditempel menggunakan lem.

Karena itu, penghapusan mural itu menggunakan air untuk membasahi kertas agar mudah dihapus. Setelah itu baru dibersihkan dengan pisau.

Salah seorang pengendara, Dimas mengaku baru mengetahui mural mirip Presiden Jokowi itu terpampang di dinding Flyover Pasupati.

Namun, ketika ia sedang melintas sekitar pukul 20.10 WIB, ia tak menyangka mural tersebut hilang dan telah dihapus.

"Tadi siang masih ada, tapi pas ke sini lagi udah gak ada," katanya, Rabu (25/8/2021).

Informasi yang didapat, sebelumnya mural itu dibersihkan oleh empat orang. Mereka menggunakan air dan pisau untuk menghapus cat mural tersebut.

"Iya (dibersihkan pakai pisau). Bahannya kertas ditempel pakai lem," kata seorang petugas Satpol PP di lokasi.

Sebelumnya diberitakan, sosiolog Universitas Padjajaran (Unpad), Ari Ganjar mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mesti lebih merangkul para seniman Kota, untuk mengengeluarkan rasa keseniannya dan mencegah mural vandalisme.

Baca Juga: Viral Penemuan Kamar dalam Pipa Drainase Kota Bandung, Ada Kasur sampai Gantungan Baju

Menurut dia, langkah itu merupakan salah satu upaya dalam mengantisipasi tindakan vandalisme, yang kerap kali terjadi di fasilitas publik di Kota Bandung.

"Merangkul para seniman, memberikan ruang yang lebih luas lagi untuk mengkekspresikan karya-karya seninya," kata Ari, Senin (23/8/2021).

Sebelumnya, aksil vandalisme terjadi di fasilitas publik, tepatnya di flyover yang menghubungkan Jalan Jakarta—Supratman, Kota Bandung, pada Minggu, 22 Agustus 2021, malam.

Aksi ini terekam oleh warga dalam video berdurasi 40 detik. Aksi ini juga sempat heboh di Instagram @infobandungkota, dengan jumlah 138.262 penonton —ketika berita ini ditulis.

Menurut Ari, vandalisme ialah aksi ilegal yang bertujuan untuk merusak fasilitas publik, sehingga tidak diperlukan suatu birokrasi yang khusus mengatur aksi itu.

Namun, sebagai langkah antisipatif, Pemkot harus merangkul seniman terkhusus pada seni mural, mesti lebih digaungkan lagi seperti yang pernah digalakkan oleh Wali Kota Bandung era Ridwan Kamil.

"Vandalisme itu sudah mutlak ilegal dan tidak dibenarkan. Sebaiknya, vandalisme dalam bentuk coretan itu, diarahkan menjadi mural, kalau memang tujuannya adalah ekspresi seni," katanya.

Salah seorang warga asal Cibiru, Rani Rusmana (25), mengungkapkan, ia merasa miris ketika melintas di daerah flyover tersebut, terdapat sejumlah coretan dari aksi vandalisme yang dilakukan oleh beberapa remaja, seperti yang viral di media sosial.

Baginya, vandalisme itu hanya membuat fasilitas publik menjadi rusak dan merupakan kegiatan yang tak bermanfaat.

"Malah ngerusak fasilitas publik, daripada buat aksi vandalisme gitu, mending sekalian bikin mural saja," tuturnya.

Load More