Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 26 Agustus 2021 | 17:05 WIB
ILUSTRASI Korban Arisan Online-Kuasa Hukum korban arisan Hoki, Marhendra Handoko, memberikan surat mediasi kepada Sekretaris satu DPD Partai Gerindra DIY Guntur Yudianto di Umbulharjo, Yogyakarta Jumat (11/6/2021). - [SuaraJogja.id/Mutiara Rizka]

EZ mengungkap selama setahun pertama dia mengaku tidak menemui kendala apapun dan arisan berjalan lancar. Kecurigaan mulai muncul saat owner arisan online itu macet membayar arisan sejak 10 Agustus 2021 lalu.

Tak hanya itu, owner arisan online itu justru menghilang bersama suaminya pada 18 Agustus 2021.

“Bulan Agustus ini tanggal 10 lalu itu, saya harusnya dapat pencairan lelang. Saya harusnya dapat Rp 5 juta. Tapi sampai sekarang nggak cair,” ungkap EZ.

Pada 18 Agustus 2021, owner arisan online di Boyolali itu malah keluar dari grup Whatsapp yang membuat peserta curiga.

Baca Juga: Pensiunan di Kalbar Tergiur Janji Manis, Uang Puluhan Juta Raib Tertipu Arisan Bodong

“Tanggal 23 (Agustus), HP-nya mbak N online dan bikin story, kalau butuh waktu untuk menyelesaikan satu-satu. Jadi kita masih menunggu iktikad baiknya mbak N,” imbuh EZ.

EZ kemudian berinisiatif membuat grup bagi korban arisan online ini. Dia mencatat untuk slot arisan mencapai 96 orang, sedangkan yang mau mencatat kerugian hanya 64 orang dengan total kerugian ratusan juta.

Sementara itu, korban lelang arisan baru 35 orang yang masuk grup dengan total kerugian mencapai Rp 2 miliar.

Load More