Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 28 Agustus 2021 | 11:45 WIB
Warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat melakukan sweeping terhadap bikers yang berkendara ugal-ugalan, Sabtu (28/8/2021) dini hari. [Tangkapan Layar]

SuaraJabar.id - Aksi sweeping yang dilakukan sekelompok masyarakat di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) viral di media sosial.

Aksi sweeping itu dilakukan pada Jumat (27/8/2021) malam hingga Sabtu (28/8/2021) dinihari. Sasaran sekelompok masyarakat itu diduga adalah pengendara yang hendak melakukan night riding.

Dalam rekaman video terlihat masyarakat meminta pengendara motor untuk berjalan pelan. Bahkan sebagian warga ada yang membawa balok kayu.

Hal tersebut dilakukan masyarakat lantaran geram terhadap segerombolan pengendara motor yang dianggap mengganggu kondusifitas di kawasan Lembang.

Baca Juga: Viral Sepasang Kekasih Bermesraan di Warung Kopi Kota Malang, Warganet: Krisis Moral

Biasanya para bikers tersebut menggunakan knalpot bising serta memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Kapolsek Lembang Kompol Sarce Christiaty Leodima menyebut jika aksi night riding melintas ruas jalan raya di Lembang mulai terjadi lagi pada malam tadi. Hingga akhirnya memicu tindakan masyarakat melakukan sweeping.

"Benar (night riding) mulai lagi. Komunitas motor ini mereka enggak mau mendengar imbauan dari pihak kepolisian untuk tidak melakukan aksi tersebut karena memang mengganggu masyarakat," ungkap Sarce saat dihubungi, Sabtu (28/8/2021).

Tujuan para bikers tersebut rata-rata mengarah ke Cikole Lembang hingga ke Wates, Kabupaten Subang. Mereka biasanya mulai bergerak pada pukul 21.00 atau 22.00 hingga menjelang subuh.

"Bergerak secara berkelompok melalui jalan Lembang sampai ke Subang. Kita koordinasikan dengan pihak kepolisian di sana (Polsek Jalan Cagak) untuk menindaklanjuti aktivitas night riding tersebut," kata Sarce.

Baca Juga: Heboh Pisang Bertandan 2 Meter di Mojokerto Dipercaya Bisa Mengobati, Netizen: Obat Lapar

Sarce mengungkapkan jika aksi kebut-kebutan di kawasan Lembang akan sangat mengganggu masyarakat. Mengingat kebanyakan berprofesi sebagai petani dan pedagang yang menghabiskan waktu sejak subuh hingga pagi hari.

"Warga Lembang ini kan pekerjaannya kebanyakan petani dan pedagang. Jadi mereka mulai bekerja jam 2 pagi sampai jam 8 pagi. Nah saat malam untuk istirahat, mereka terganggu dengan night riding. Itu yang memicu mereka sweeping juga," jelas Sarce.

Terkait masyarakat sampai turun tangan melakukan sweeping, pihaknya meminta agar tak sampai bertindak anarkis.

"kita selalu koordinasi dengan unsur Muspika memantau masyarakat yang melakukan sweeping agar tak sampai anarkis," imbuh Sarce.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More