Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 28 Agustus 2021 | 18:23 WIB
Presiden Jokowi saat mengunjungi pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjac dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). [Biro Sekretariat Presiden]

SuaraJabar.id - Porang dikenal sebagai komoditas pertanian yang menguntungkan bagi petani. Petani di Kabupaten Pangandaran misalnya, pada Juni 2021 lalu mereka mampu meraup untung hingga miliaran Rupiah saat panen porang.

Kekinian, Presiden Joko Widodo pun mendorong pengembangan porang yang disebutnya sebagai komoditas baru ekspor Indonesia.

Tanaman porang mudah ditanam di tanah jenis apapun dan bisa diolah menjadi berbagai macam produk.

"Bisa untuk beras, bisa untuk agar-agar, bisa untuk kosmetik, bisa untuk mie," kata Jokowi dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (28/8/2021) dikutip dari Suara.com.

Baca Juga: Momen Prabowo Puji Langsung Jokowi: Kepemimpinan Bapak Efektif, Saya Hormat

Jokowi mengunjungi pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjac dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, Kamis, 19 Agustus 2021 [SuaraSulsel.id / Sekretariat Presiden]

Tanaman porang, kata Jokowi, bakal menjadi makanan pokok masa depan. Dicontohkan, Jepang dan Korea sudah mulai mengolah porang untuk menjadi mie dan beras shirataki.

Makanan berbahan porang mengandung rendah kalori, rendah karbohidrat, dan bebas gula.

Jokowi juga mendorong hilirisasi pada sektor industrial. Ia memprediksi nikel akan berubah menjadi barang jadi pada tiga atau empat tahun mendatang.

"Juga saya kira nanti komoditas yang lain juga sama, kelapa sawit yang turunannya sampai banyak sekali, semuanya memang harus hilirisasi sehingga nilai tambahnya itu ada di dalam negeri."

Sebelumnya diberitakan, Surman, seorang petani di Pangandaran kini tengah berbahagia. Kerja kerasnya selama 9 bulan menanam porang kini berbuah manis.

Baca Juga: Jokowi Butuh Dukungan Solid Partai dan Berbagai Elemen Bangsa

Porang yang dipanen di kebun H Surman di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. [Foto: Entang/Harapan Rakyat]

di lahan seluas 1,8 miliknya di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Surman menanam porang jenis katak dan ubi.

Dari panen porang jenis katak, ia telah mengantongi untung sebesar Rp 200 juta. Jika porang jenis ubinya panen, Surman bisa dengan mudah meraih miliaran Rupiah.

“Baru mencoba menanam porang di lahan sendiri seluas 1,8 hektar. Ada dua jenis porang yang ditanam di sini, yaitu porang ubi dan porang katak,” jelas Surman baru-baru ini.

Menurut Surman, ia menanam porang sejak awal Oktober 2020. Setelah 9 bulan merawat porang yang ia tanam, akhirnya masa panen pun tiba.

“Masa panen bukan hanya di Kabupaten Pangandaran, tapi saat ini memang di tanah air sedang musim panen porang. Seperti di Kalimantan dan Sulawesi,” katanya.

Surman menuturkan, porang jenis katak yang ditanamnya ada yang beratnya sampai tiga kilogram. Namun tak sedikit juga porang yang ukurannya kecil hanya sebesar kepalan tangan orang dewasa.

“Untuk biaya perawatan sampai biaya pegawai, sudah terganti dari hasil panen porang jenis katak saja,” lanjutnya.

Surman yang baru pertama kali panen porang ini mendapatkan 8 ton porang jenis katak. Sementara bibitnya saat awal menanam tanaman porang jenis katak hanya 2,5 kuintal.

“Harganya itu per kilogramnya mencapai Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu,” jelasnya.

Ini berarti sekali panen porang jenis katak, Surman mendapatkan keuntungan hingga Rp 200 juta.

“Selanjutnya kalau sudah dipanen, tinggal dijual ke pabrik. Tidak sulit untuk menjualnya pun karena kita sudah punya kontak dengan pabrik yang siap menampung porang yang kita panen,” katanya.

Selain menanam porang jenis katak, areal kebun porang milik Surman juga ditanami porang jenis ubi.

“Hasil dari porang jenis ubi ini saat panen mencapai 25 ton. Namun hasil dari panen porang katak saja sudah menutup pengeluaran untuk modal dan perawatan,” jelasnya.

Surman mengatakan, sekali panen porang jenis ubi, ia bisa mendapatkan keuntungan hingga milyaran rupiah.

“Mudah-mudahan masyarakat Kabupaten Pangandaran jangan ragu untuk menanam porang. Apalagi menanam dan merawatnya juga tidaklah sulit,” tandasnya.

Load More