SuaraJabar.id - Masih ingat sosok Eddy Maulana Sampak alias Eddy Sampak? Nama Sersan Mayor AD yang kala itu bertugas di Kodim Cianjur menjadi terpidana mati usai didakwa bersalah atas kasus perampokan dan pembunuhan.
Setelah ditangkap akibat aksi kejinya, Eddy Sampak ternyata pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Militer II Cimahi atau Penjara Poncol. Namun ia berhasil kabur dari tahanan super ketat tersebut.
Mengutip dari kumpulanberitalama.blogspot.com, peristiwa mengerikan itu terjadi 20 Agustus 1979. Saat itu Eddy Sampak menumpangi sebuah mobil colt yang digunakan Sersan Mayor Sudrajat yang merupakan juru bayar Kodim Cianjur. Kala itu Sudajat pulang dari sebuah bank untuk mengambil uang gaji para prajurit.
Masuk Cianjur, Eddy minta sopir belok ke perkebunan teh. Eddy beralasan hendak mengambil kambing yang memang menjadi rutinitasnya setiap menjelang lebaran. Melewati kampung kecil nan senyap, pria asal Banten itu meminta sopir menepikan kendaraan.
Baca Juga: Unik! Semua Nama Anak di Kartu Keluarga Pakai 'Dot Com', Netizen: Kayak Alamat Websiste
Saat itulah Eddy mengeluarkan senjata berikut amunisinya dari tas jinjingnya diketahui hilang dari gudang, beberapa bulan sebelumnya.
Tanpa banyak bicara, Eddy langsung mengarahkan moncong senjata kearah teman–temannya, yang kemudian memuntahkan puluhan butir timah panas secara membabi buta. Eddy kemudian membakar minibus berisi penumpang yang terluka tembak.
Empat orang tewas di tempat, satu meninggal di rumah sakit. Empat lainnya luka-luka. Korban tewas adalah Sersan Sutardjat, Daeng Rusyana, Djudjun, Sugandi, dan seorang lelaki yang tak diketahui namanya. Sementara Eddy dan temannya bernama Odjeng kabur menggondol duit gaji pegawai Rp 21,3 juta.
"Eddy sampak seorang tentara yang melakukan pembunuhan 1 elf dibakar dan ditembaki dan dia dihukum mati," kata pegiat sejarah, Machmud Mubarok dihubungi Suara.com, Minggu (29/8/2021).
Sepekan setelah aksi kejahatan legendarisnya itu, Eddy Sampak akhirnya ditangkap. Sementara Odjeng sudah ditangkap terlebih dahulu. Dari hasil pemeriksaan, ternyata Eddy memiliki dendam sebab gagal menjadi Kepala Desa Nagrak tahun 1978 meski sudah keluar uang banyak.
Baca Juga: Kronologi Anak Bunuh Ayah dan Kakaknya di Medan, Ibu Histeris Sembunyi di Kamar: Ya Allah
Pengadilan Militer Priangan-Bogor memgganjar Eddy Sampak dengan hukuman mati tahun 1981. Hal ini dikuatkan dengan putusan Mahkamah Agung. Dia ditahan di Rumah Tahanan Militer Inrehab Cimahi atau Penjara Poncol.
Eddy Sampak kembali menjadi buah bibir setelah berhasil kabur dari Penjara Poncol yang dikenal ketat.
"Bikin heboh, dia kabur. Karena kita tau penjara milter ketat dia bisa lolos," ucap Mahcmud.
Setelah berkeliling ke berbagai daerah dengan status buron, keberadaan Eddy Sampak akhirnya terendus setelah namanya tercantum dalam susunan redaksi sebuah surat kabar di Banten.
Sejarah Penjara Poncol Hingga jadi Bangunan Cagar Budaya
Pada bagian depan Penjara Poncol memang tertera tahun 1886 yang disebut menjadi tahun pembangunan penjara tersebut. Berdasarkan hasil riset dan berbagai bukti yang didapat, kata Machmud, pembangunannya justru dilakukan tahun 1896.
Dari hasil penelitian, penjara itu berasal dari Semarang yang ada daerah namanya Poncol. Ketika itu ada satu komisi khusus yang meneliti enam daerah di Jawa Barat yaitu Sukabumi, Cianjur, Padalarang, Cimahi, Bandung, dan Garut. Pilihan jatuh di Cimahi.
"Dalam penelitian kita Penjara Poncol tersebut mulai beroperasi tanggal 9 Oktober 1896 dan tercantum berbagai berita serta dalam arsip-arsip belanda. Jadi ada perbedaan 10 tahun dari yang sekarang tertera dalam buku. Inilah yang perlu diluruskan informasinya," kata Machmud.
Penjara Poncol hingga kini masih berfungsi sebagai tahanan militer. Berdasarkan informasi yang didapat Machmud, masih ada puluhan tahanan di sana. Bangunan bersejarah itupun kini sudah ditetapkan sebagai objek cagar budaya di Kota Cimahi.
"Sebagai cagar budaya dari sisi kriteria tahun sudah memenuhi karena sudah 10 tahun lebih dan dari sisi arsitekturnya juga masih eksotis karena masih merupakan akhir dari penggunaan inggris empire," pungkasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Rupa-rupa Jelajah Situs Warungboto: Peninggalan Kompleks Pemandian Raja
-
Sejarah Panjang Bukalapak, Kini Dikabarkan Bakal Menutup Beberapa Lapaknya
-
Sejarah Ikatan Keluarga Minang, Viral Gegara Lisensi Rumah Makan Padang
-
Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong Cetak Sejarah Lagi, Terbaik dalam Kurun Waktu 40 Tahun Terakhir
-
Review Age of Empires Mobile: Main Game Sembari Belajar 'Sejarah Unik'
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kirim Uang ke Luar Negeri? Ada Hadiah Menarik dari BRImo
-
Sokong Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.105,70 triliun Hingga Akhir Triwulan III 2024
-
Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI Siapkan Penanganan Tanggap Darurat
-
Pengen Daftar BRI UMKM EXPO (RT) 2025, Ikuti Langkah-langkah Berikut!
-
Laba BRI Tembus Rp45,36 Triliun, UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan