Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 03 September 2021 | 14:33 WIB
Potret Vergadering antara dua kompetitor politik yaitu, Sarekat Islam dengan Partai Komunis Indonesia. Foto ini diambil sekitar tahun 1921-1925. [HR Online/Ist]

Partai berwarna hijau milik Tjokroaminoto ini, tak jarang menemukan ulah PKI yang gegabah justru menjadi penyebab dari kerusuhan yang sangat berisiko bagi SI.

Sebab pemerintah kolonial mengetahui kedekatan Semaun dengan partai yang lahir di Surabaya ini. SI dianggap sebagai guru dari lahirnya gerakan-gerakan radikal yang terjadi dalam rentang waktu 1926-1927.

PKI Menyudutkan Haji Agus Salim Sebagai “Haji Belanda”
Menurut penggalan dari penelitian Takashi menyebutkan bahwa PKI pernah memanggil Haji Agus Salim sebagai “Haji Belanda”.

Hal ini merupakan sindiran yang keluar dari idiom komunis untuk menggoda kompetitor politiknya tatkala Vergadering (Diskusi Lapangan) dimulai.

Baca Juga: Sudah 16 Kepala Daerah di Jawa Timur Berlabel Koruptor

Ada juga yang mengungkapkan mengapa Haji Agus Salim disamakan dengan Haji Belanda. Hal itu karena sentimen partai merah ini terhadap jabatan yang dimiliki beliau dalam organisasi SI.

H. Agus Salim dianggap sebagai penghalang bagi PKI untuk memperoleh massa dari kalangan Sarekat Hijau. Mereka menganggap kehadiran Salim sebagai pengunci organisasi yang sulit untuk dibuka.

Central Sarekat Islam Menyebut PKI Tak Percaya dengan Tuhan
Kelompok Islam dalam organisasi yang diisi oleh para pedagang batik ini, menyebutkan bahwa PKI adalah organisasi haram karena tidak percaya pada Tuhan.

Hal ini disampaikan dalam pidato politik vergadering, para pembicara di sana juga mengajak semua masyarakat agar tidak terayu oleh partai komunis.

ILUSTRASI-Ribuan massa gabungan ormas islam melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (29/9).

Menurut catatan Sarekat Islam dan PKI, vergadering yang dilakukan oleh SI sering memberikan keterangan bahwa PKI sangat berbahaya, dan bisa mengantarkan masyarakat pada semua hal buruk.

Baca Juga: Sindir Vonis Koruptor Ringan karena Dibully Netizen, Gus Miftah: Lucu!

Namun meskipun ini terus diorasikan di tengah rapat lapangan, tak membuat banyak orang begitu terpengaruh. Bahkan sekitar tahun 1924-1925 PKI memiliki jumlah anggota yang bisa melebihi anggota SI pada tahun 1910.

Load More