Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 06 September 2021 | 17:22 WIB
Pelaksanaan kebijakan ganjil genap hari pertama di Gerbang Tol Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/9/2021). [Suara.com/Cesar Yudistira]

SuaraJabar.id - Ribuan kendaraan gagal masuk ke Kota Bandung sepanjang akhir pekan kemarin, 3-5 September 2021. Ribuan kendaraan itu terkena operasi ganjil genap.

Mereka diputarbalikkan oleh petugas polisi yang berjaga di sejumlah gerbang tol di Kota Bandung.

Dari data Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung, tercatan ada 4.274 unit kendaraan yang diputarbalikkan saat pemberlakuan penyekatan ganjil genap di sejumlah gerbang tol di Kota Bandung.

Kepala Satlantas Polrestabes Bandung AKBP Rano Hadiyanto mengatakan ribuan kendaraan itu terjaring di lima gerbang tol akses masuk menuju ke Kota Bandung selama tiga hari pemberlakuan ganjil genap pada akhir pekan.

Baca Juga: Enam RS Rujukan di Kota Bandung Sudah Tak Rawat Pasien COVID-19

"Totalnya ada 4.274 unit (kendaraan yang diputar balik)," kata Rano di Bandung, Jawa Barat, Senin (6/9/2021) dikutip dari Antara.

Rano merinci, pada hari pertama atau Jumat (3/9/2021) ada sebanyak 894 kendaraan yang diputarbalikkan. Lalu pada hari kedua atau Sabtu (4/9/2021) ada sebanyak 2.391 kendaraan diputarbalikkan dan Minggu (5/9/2021) ada sebanyak 989 kendaraan diputarbalikkan.

Menurut Rano, penerapan ganjil genap itu dapat menurunkan mobilitas warga di Kota Bandung di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Setelah dihitung, menurutnya ganjil genap dapat menurunkan mobilitas sebanyak 30 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya sebelum diterapkannya ganjil genap.

Dengan begitu, menurutnya penyekatan ganjil genap itu akan dilanjutkan pada akhir pekan ini guna tetap mencegah adanya mobilitas tinggi masyarakat.

Baca Juga: Meski ada Ganjil Genap, 92.849 Kendaraan Penuhi Puncak Bogor Selama Weekend

Sementara itu Kabid PDKT Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan penyekatan ganjil genap itu hanya berlaku bagi kendaraan di luar wilayah Bandung Raya.

Sehingga menurutnya kendaraan dari kota dan kabupaten lain di wilayah Bandung Raya masih ada yang memadati wilayah Kota Bandung.

"Cuma algomerasi tidak efektif dari Kabupaten Bandung, Bandung Barat masih ada yang berkeliaran di Kota Bandung apalagi di Dago dan Lembang," kata Asep.

Load More