SuaraJabar.id - Sebuah peristiwa tragis terjadi di Kabupaten Purwakara. Seorang ayah diduga meracuni anaknya yang masih berusia di bawah 10 tahun.
Insiden itu diketahui terjadi pada Senin (6/9/2021). Dari keterangan polisi, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh ibu dua anak tersebut.
Saat itu, ia baru pulang dari pasar dan mendapati rumah dalam keadaan terkunci. Ia kemudian mendobrak pintu dan dan mendapati suami dan kedua anaknya dalam keadaan mulut berbusa.
"Istri PS kemudian teriak minta tolong kepada tetangganya. Kedua anak termasuk PS dibawa ke rumah sakit guna mendapat penanganan medis," kata dia, dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga: Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Satu Penumpang Elf Meninggal Dunia
Dia mengatakan, polisi telah mengecek TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi juga keluarga terdekatnya di lokasi kejadian Selasa kemarin.
Hasil dari keterangan mereka, PS sempat mengajak istrinya mengakhiri hidup bersama-sama, namun istrinya menolak.
"Hari Senin maka terjadilah kejadian tersebut," ujar Kapolsek.
Hasil olah TKP ditemukan sejumlah benda yang kemungkinan ada hubungannya dengan kejadian tersebut, di antaranya botol kecil racun tikus, pecahan kaca, dan bantal.
"Racun itu diduga diminumkan kepada kedua anaknya dengan alasan obat tidur. Kemudian bantal diduga menutup wajah anaknya," kata dia.
Baca Juga: Kisah Nyata Black Widow, Wanita Kejam Pembunuh Pacar Pakai Racun Tikus
Adapun motif PS melakukan hal tersebut, Kompol Winarsa belum bisa memastikan karena masih dalam penyelidikan. Namun, berdasarkan informasi PS memiliki riwayat atau pasien poli klinik kejiwaan di RSUD Bayu Asih Purwakarta.
"Tidak menutup kemungkinan terpengaruh kondisi psikisnya, tapi kami belum tahu detail. Kalau faktor ekonomi tidak menjadi persoalan karena mereka punya penghasilan," ucap dia.
Disinggung kondisi kedua anak dan PS, dia menyebut dalam kondisi baik, bahkan kemarin kedua anaknya sudah kembali ke rumah.
"PS juga sudah kembali pulang dengan rekomendasi ke keluarganya anak dibawa ke Rumah Sakit Jiwa," ujar Kompol Winarsa.
Sementara itu, ketua RT tempat PS dan keluarga tinggal di Desa Citalang, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Neneng Komariah mengatakan, keseharian PS jual beli genteng dan biasa membawa kendaraan roda empat. Sementara istrinya membuka warung.
"Yah biasa normal, sama tetangga juga biasa baik. Mereka juga gak pernah bertengkar," ujar dia.
Pada saat kejadian, kondisi rumah dalam keadaan terkunci dan dibuka oleh anak yang pertama. Di dalam anak dan PS sudah tergeletak.
"Di dalam ditemukan ada darah bertetesan. Terus dimulutnya berbusa. Istrinya panik dan minta tolong lalu PS dan kedua anaknya dibawa ke rumah sakit diantar ambulans desa," kata Neneng.
Miliki Rekam Medis di Poli Kejiwaan
PS kini tengah mendapat perawatan di RSUD Bayu Asih Purwakarta. Ia mengalami luka di lengan juga leher diduga akibat sayatan senjata tajam.
PS diduga melukai dirinya sendiri setelah memberikan berupa cairan yang membuat kedua anaknya juga dibawa ke rumah sakit.
Direktur RSUD Bayu Asih Purwakarta, dr. Agung Darwis Suriaatmadja membenarkan jika pasien (PS) mengalami luka pada bagian lengan juga leher, bahkan nampaknya pasien ini juga minum cairan sama yang diberikan terhadap kedua anaknya. Namun secara umum kondisinya baik.
Pihak rumah sakit memutuskan membuka medical records (rekam medis) dan ditemukan pasien ini member atau langganan di poli dokter kejiwaan.
"Hasil rekam medis itu kami berencana merujuk pasien ini ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung," ujar dia, Rabu 8 September 2021.
Dia menjelaskan, rekam medis pasien menunjukan halusinasi pendengaran, dapat dikatakan kondisinya tidak cukup sehat.
"Ini saya sampaikan mungkin hukumannya berbeda, karena kondisinya tidak cukup sehat," kata dr. Agung.
Disinggung apa yang diminum pasien, dr. Agung menyebut berupa cairan namun tidak tahu cairan apa yang membuat pasien juga diduga keracunan.
"Yang pasti cairannya sama seperti yang diberikan kepada kedua anaknya," kata dr. Agung.
Berita Terkait
-
Edukatif! Ekskul MMBC SMA Negeri 1 Purwakarta Garap Film Pendek Tema Bersedekah
-
Curug Suhada, Wisata Air Terjun Gratis untuk Healing di Akhir Bulan
-
Urban Farming Center, Tempat Wisata Edukasi Cocok untuk Wisata Anak Sekolah
-
Situ Wanayasa, Suguhkan Panorama Danau Seluas 7 Hektare di Purwakarta
-
Cek Fakta: Makan Bergizi Gratis di Papua Mengandung Racun dan Genosida
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?