Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 13 September 2021 | 09:59 WIB
ILUSTRASI-Wisatawan berkunjung ke objek wisata Kawah Putih, Kabupaten Bandung. [Ayobandung.com/Eneng Reni Nura]

SuaraJabar.id - Pengelola objek wisata Kawah Putih, Kabupaten Bandung memutarbalikkan puluhan kendaraan wisatawan yang akan berkunjung ke tempat itu, Minggu (12/9/2021).

Beberapa kendaraan wisatawan itu diputarbalikkan karena membawa anak di bawah 12 tahun.

Batasan umur 12 tahun ini merupakan salah satu syarat bagi pengunjung yang ingin memasuki tepat wisata yang sudah diizinkan untuk beroperasi kembali.

Atep Taufik, salah seorang wisatawan asal Depok, terpaksa menelan keinginan masuk ke Kawah Putih karena membawa anak di bawah usia 12 tahun.

Baca Juga: Hits Bola: Warganet Baper Lihat Ekspresi Ibu dan Ferguson usai Ronaldo Cetak Gol Debut

"Mau bagaimana lagi, tidak bisa masuk karena ada anak. Kalau ditinggal dan saya masuk sendiri juga siapa yang harus menjaga," ujar Atep.

Atep mengaku awalnya dirinya tidak sengaja datang ke Kawasan Rancabali untuk berwisata.

Pemeriksaan wisatawan yang akan memasuki objek wisata Kawah Putih, Kabupaten Bandung, Minggu (12/9/2021). [Ayobandung.com]

"Tadinya mau wisata sambil lewat. Ternyata tidak bisa. Paling hanya foto-foto di kebun teh," katanya.

Jery, seorang wisatawan asal Jakarta memilih masuk ke Kawah Putih dengan cara bergiliran. Anaknya yang berusia 3 tahun ditinggalkan bersama istrinya di tempat parkir.

"Mau tidak mau, anak terpaksa ditinggal. Sudah jauh-jauh juga ke sini, masa harus kembali lagi," ujarnya.

Baca Juga: Persija Gagal Menang, Persib Bandung Kokoh Puncaki Klasemen Liga 1 Pekan Kedua

Walaupun sedikit kecewa karena momen berwisata harus dinikmati tanpa bersama anak, namun dirinya mengapresiasi langkah pemerintah yang membuka kembali objek wisata.

"Agak waswas sih sebenernya. Tapi dengan protokol kesehatan yang ketat bisa meminimalisasi penyebaran covid. Saya berharap agar pemerintah segera melakukan vaksinasi kepada anak. Agar saat berwisata bisa bersama anak," ujarnya.

Marcel pengelola Glampling Lakeside mengatakan, pembatasan usia kunjungan wisata menjadi salah satu kendala yang dihadapi. Pasalnya, sebagian besar pasar wisata di Selatan Kabupaten Bandung adalah keluarga yang mana tidak jarang membawa anak-anak.

"Wisata itu identik dengan anak. Wisata itu bersinggungan dengan membahagiakan anak, dengan adanya pembatasan anak di bawah usia 12 tahun tidak bisa masuk, tentu menjadi berat," ujarnya.

Site Manager Kawah Putih Ari Kurnia mengakui bahwa sebagian besar pengunjung wisata ke kawasan Selatan Kabupaten Bandung berasal dari keluarga yang membawa anak kecil.

"Memang yang paling berat itu ada pembatasan. Karena orang tua biasa membawa anak saat berwisata," katanya.

Bahkan pada Minggu, 12 September 2021, pihaknya sampai memutarbalikkan puluhan kendaraan karena wisatawan membawa anak. Jika dipersentasekan, kendaraan yang diputarbalikkan karena membawa anak mencapai 40%.

"Kemarin sore, saat mulai uji coba, ada 55 kendaraan yang datang dan 40 kendaraan diputarbalikan karena membawa anak. Sebanyak 40% yang wisatawan ke sini itu keluarga, sisanya rombongan dan pasangan," katanya.

Walau demikian, pihaknya sangat bersyukur dengan pembukaan objek wisata walaupun dilakukan terbatas dan penerapan protokol kesehatan ketat.

Dia juga berharap agar masyarakat bisa bekerja sama dengan cara turut melakukan protokol kesehatan ketika diluar pengawasan petugas.

Load More