SuaraJabar.id - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdik) Cianjur, Himan Haris dipanggil dan diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia dipanggil KPK usai beredar sebuah foto tangkapan layar yang berisi percakapan antara dirinya dengan seseorang yang membahas pembagian proyek pembangunan.
Dalam tangkapan layar tersebut, Himam tampak kewalahan atau kebingungan dalam membagikan beberapa proyek di lingkungan Disdikbud Kabupaten Cianjur.
Beberapa proyek pembangunan tersebut antara lain, pembangunan perpustakaan, UKS, toilet, ruang guru, laboratorium komputer untuk SD dan SMP.
Baca Juga: Ngaku Tak Bersalah, Mengapa Ajay Sogok Penyidik KPK Rp 507 Juta agar Tak Jadi Tersangka?
Namun, yang paling mencolok perhatian adalah, pernyataan Himam Haris yang berisi tentang paket proyek dibagi dan banyak yang minta. Berikut isinya:
“Ya pak betul yg ada segitu. Yang mintanya banyak banget tim BHS, janten dibagi. (Artinya: “Ya pak betul ada segitu. Yang mintanya banyak banget tim BHS, jadi dibagi,” demikian tulis chat tersebut.
Bupati Cianjur, Herman Suherman membenarkan Himan Haris dipanggil dan diperiksa oleh KPK.
Hal tersebut disampaikan Herman, usai mengikuti rapat paripurna di Kantor DPRD Kabupaten Cianjur, Rabu (15/9/2021).
“Betul, tapi ini klarifikasi saja,” ujar Herman kepada wartawan.
Baca Juga: Azis Syamsuddin Tak Terlihat di DPR Sepekan Terakhir, Ini Kata Pimpinan DPR
Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal yang akan dibahas dari pemanggilan tersebut.
“Tapi, hanya meminta keterangan saja,” ungkap dia.
Diketahui, Himam Haris menjadi Plt Kepala Disdikbud Cianjur menggantikan Oting Zaenal Muttaqin yang kala itu mencalonkan diri sebagai Bupati Cianjur dalam Pilkada 2020.
Sebelumnya, Himam merupakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Cianjur yang kemudian digantikan oleh Heri Suparjo.
Ia dikukuhkan sebagai Kepala Disdikbud Cianjur secara definitif oleh Bupati Cianjur Herman Suherman, pada Senin (26/8/2021) bersama 14 pejabat lainnya.
Berita Terkait
-
Ara Buka Sayembara Rp 8 Miliar Bagi yang Temukan Harun Masiku, KPK: Patut Kita Apresiasi
-
Amplop Serangan Fajar Disita KPK, Bawaslu Tak Coret Nama Cagub Petahana Bengkulu Rohidin Mersyah, Kenapa?
-
10 Tahanan KPK Nyoblos di Pilkada Jakarta, Ini Daftarnya
-
KPK Menang Praperadilan, Cabup Situbondo Karna Suswandi Tetap Tersangka Korupsi Dana PEN
-
Kasus Anoda Logam, KPK Sita Tanah dan Bangunan Senilai Rp 100 Miliar di Jatim
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat
-
Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu
-
Petugas TPS Meninggal Saat Bertugas, Begini Pesan PJ Gubernur Jabar
-
Sabet 73,5 Persen Suara, Rudy-Ade Deklarasikan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bogor
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Aep: Ini Kemenangan Masyarakat Karawang