SuaraJabar.id - Biasa "mangkal" di Terminal Cihaeum Bandung dalam sinetron Preman Pensiun, pemeran Boris kini harus menepi dari dunia hiburan akibat penyalahgunaan narkoba.
Pria bernama asli Nio Juanda Yasin itu ditangkap jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Cimahi atas kepemilikan shabu dan ganja. Ia ditahan di Mapolres Cimahi, Jalan Jenderal Amir Machmud.
Boris Preman Pensiun terancam hukuman minimal 5 tahun karena melanggar Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Kapolres Cimahi, AKBP Imron Ermawan mengatakan, barang terlarang tersebut didapat dari seorang berinisial RA yang diduga bandar narkoba. RA kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Untuk mendapat shabu dan ganja itu, Boris dibantu tersangka Ramayandi alias Andi. Menggunakan uang tersebut, Andi kemudian membeli barang terlarang itu dari RA.
"Kita akan kembangkan," ucap Imron saat gelar perkara di Mapolres Cimahi, pada Rabu (15/9/2021).
Uang yang digunakan Boris untuk membeli barang haram tersebut ternyata milik seseorang berinisial CK yang juga masuk DPO alias buronan polisi. Uang sebesar Rp 1.450.000 ditransfer kepada Boris.
Uang tersebut kemudian ditransferkan lagi kepada tersangka Ramayandi untuk membeli shabu. Transaksi dilakukan menggunakan sistem tempel.
Barang bukti tersebut ditemukan ketika Boris dan temannya diamankan di kawasan Lembang, Bandung Barat.
Baca Juga: Tangkap 9 Bandar Narkoba Jaringan Malaysia di Jaktim, Polisi Sita Sabu 2 Kilogram
Dari tangan Boris, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya satu linting narkotika jenis ganja bekas pakai, satu bungkus plastik klip bening yang berisi sabu, satu buah perangkat alat hisap sabu dan berbagai barang bukti lainnya.
"Berdasarkan pengakuan, (Boris) pemakai. Baru sekitar dua bulan. Nanti akan kita kembangkan," sebut Imron.
Boris Preman Pensiun Acungkan Jari Tengah pada Wartawan
Ketika digelandang dari ruang tahanan menuju tempat gelar perkara, gestur yang diperlihatkan Boris Preman Pensiun cukup menyita perhatian. Ia mengacungkan jari tengah saat digiring polisi.
Aksi mengacungkan jari tengah itu disaksikan oleh salah seorang pewarta foto bernama Abdan Syakura. Momen itu membuatnya kaget ketika hendak memontret public figure tersebut.
"Saya lihat tersangka seperti memberikan kode pas difoto. Saya penasaran, pas dibuka dilaptop ternyata benar (mengacungkan jari tengah)," kata Abdan.
Kapolres Cimahi, AKBP Imron Ermawan mengungkapkan, kasus penyalahgunaan narkotika di kalangan public figure itu bermula ketika polisi mendapat informasi dari masyarakat perihal penyalahgunaan narkoba jenis sabu dan ganja.
Kemudian pihaknya melakukan penyelidikan. Setelah dipastikan, kemudian jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Cimahi mengamankan Boris Preman Pensiun dan rekannya bernama Ramayandi di sebuah guesthouse di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada 11 September lalu.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
-
Tiga Lembaga Ekonom Kritik Pemerintah: Gelombang Demo Cerminan Gagal Kelola Ekonomi Berkeadilan!
Terkini
-
Ancaman Serius di Cianjur: Viral Ajakan Jarah Rumah 50 Anggota DPRD, Polisi Siaga Penuh
-
Skandal Korupsi CSR BI-OJK: KPK Bongkar Jaringan di Sukabumi, 6 Saksi Diperiksa Terkait Heri Gunawan
-
Keluarga Almarhum Affan Kurniawan Dapat Rumah dari Pemerintah
-
6 Fakta di Balik Kebijakan ASN Bogor Wajib Pakai Baju Bebas Selama 4 Hari
-
Situasi Memanas, Bupati Bogor Instruksikan Seluruh ASN Lepas Baju Dinas Selama 4 Hari