SuaraJabar.id - Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Barat bakal turun tangan untuk menelusuri adanya temuan sembako busuk dan berbau di Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Seperti diketahui, sebelumnya di wilayah tersebut ditemukan ayam busuk yang merupakan bagian dari paket Bantuan Pangan Nonton Tunai (BPNT) atau yang kini disebut Bantuan Sembako.
Kepala Ombudsman Perwakilan Jawa Barat Dan Satriana mengatakan, pihaknya terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial KBB maupun Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
"Temuan temuan ini harus direspon untuk melihat persoalannya di mana. Dengan adanya kasus ini kami akan koordinasi minimal dengan Dinsos," kata Dan saat dihubungi Suara.com pada Senin (20/8/2021).
Dikatakannya, hasil penelusuran nantinya akan menjadi bahan kajian Ombudsman untuk dijadikan sebagai saran perbaikan oleh pemerintah.
"Kami bisa melakukan inisiatif untuk melihat apakah ini terjadi kasus tidak. Sehingga kami bisa menelusuri persoalannya dimana dan memberilan saran perbaikan dalam penyaluran dan pembelian," sebutnya.
Menurutn Dan, ada dua kemungkinan yang mengakibatkan bantuan sosial non tunai itu bisa busuk.
Pertama bisa saja dikarenakan pembelian dan juga rantai distribusi yang terlalu panjang sehingga mengakibatkan ayam dan kebutuhan pokok lainnya membusuk.
"Berdasarkan pengalaman kami sebelumnya bantuan sosial non tunai quality control-nya kurang terjamin dan rantai distribusi panjang sehingga terjadi proses penyimpanan," pungkas Dan.
Baca Juga: Ombudsman Ungkap Tekanan Urus TWK KPK: Ini Bukan Sekadar Isu Kepegawaian
Sebelumnya, Pemkab Bandung Barat sudah mengusulkan ke pemerintah pusat agar program BPNT diganti dengan uang tunai.
Usulan penggantian sembako bantuan sosial dengan uang tunai tersebut sudah diusulkan saat pihaknya bersama Dinas Sosial se-Jawa Barat melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat.
"Kebetulan waktu itu juga ada polisi dan Kadinsos Jabar. Nah, terus para kadis mengusulkan supaya BPNT itu diganti (uang tunai) karena terlalu banyak masalah," kata Kepala Dinas Kabupaten Bandung Barat (KBB) Sri Dustirawati.
Sri menjelaskan, usulan penggantian itu sebagai buntut adanya temuan sembako bermasalah, di mana daging ayam berbau busuk yang sudah diterima 8 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kampung Cinangka, RT 02/06, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, KBB.
Pengajuan agar sembako BPNT diganti dengan bentuk tunai itu supaya ekonomi lokal di kalangan masyarakatnya bisa berjalan karena mereka bisa membeli sembako ke warung ataupun ke pasar sesuai kebutuhannya.
"Apalagi kalau sekarang kan mereka tak hanya butuh sembako saja, mereka juga perlu obat, vitamin, dan masker. Jadi, itu alasan kita," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Bukan Sekadar Ijazah, Rektor Baru IPB Dr. Alim Setiawan Siapkan Mahasiswa Jadi Global Leader
-
4 Spot Wisata Karawang Paling Kalcer dan Estetik Buat Healing Akhir Tahun Anti Boncos
-
3 Fakta Mengerikan di Balik 'Rudal Kayu' Banjir Bandang Sumatera Menurut Pakar IPB
-
Banjir Sumatera Bukan Murni Bencana Alam, Pakar IPB Sebut 'Pesan Kematian' dari Pembalakan Liar
-
Lahir dari Kas Masjid, Kini BRI Jadi Bank Terbesar di Indonesia