SuaraJabar.id - Tim Arkeologi Jawa Barat kembali melakukan ekskavasi di Gua Pawon yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Ekskavasi yang akan berlangsung sekitar 25 hari itu merupakan penelitian lanjutan untuk menelusuri jejak kehidupan manusia prasejarah di era akhir Pleistosen yang pernah hidup di masa lampau.
"Karena Gua Pawon cukup luas maka bisa disimpulkan gua itu multifungsi. Disana dia (manusia Pawon) melaksanakan aktivitas harian seperti mengolah makanan dan membuat alat.
Itulah yang kita lihat dalam ekskavasi saat ini," kata Kepala Tim Arkeolog Jabar, Lutfi Yondri kepada Suara.com pada Selasa (21/9/20201).
Baca Juga: Ridwan Kamil Targetkan Jabar Punya Seribu Petani Milenial Sukses
Sudah sekitar enam hari Tim Arkeolog Jabar berada di Gua Pawon untuk meneliti aktivitas dan budaya manusia prasejarah. Pada 3.000 sampai 11.000 tahun lalu dengan kedalaman 3,20 meter pihaknya sudah menemukan berbagai peninggalan manusia di Goa Pawon pada masa lampau.
"Kita memang belum sampai pada lapisan paling tua yang 12.000 ribu tahun lalu. Tapi kita sudah melihat jejak aktivitas mereka yang diperlihatkan dari sisa makanan, artefak yang mereka tinggalkan, dan perhiasan yang dipakai saat itu," ungkap Lutfi.
"Jadi kita sudah temukan perkutor, batu pukul, dan artefak ditepian danau Bandung purba itu opsidian. Kita juga sudah menganalisis mereka menadapatkan opsidian, yaitu dari daerah Nagreg dan Garut.
"Selain itu ada ragam pragmen tulang binatang buruan. Cukup menarik kita temukan gajah di lapisan atas 2 meter, meski dalam bentuk anak gajah, karena mungkin sulit membawa gajah besar ke tebing atas," tambahnya.
Dikatakannya, pada bagian bawah Tim Arkeolog Jabar juga menemukan indikasi bahwa manusia prasejarah di Gua Pawon tidak hanya menggunakan artefak dari bahan batuan dari luar.
Baca Juga: Polisi Ajak Masyarakat untuk Kolaborasi Lawan Kejahatan Terkait Penanganan COVID-19
"Tapi juga mereka mengolah batu gamping baik berupa kapak atau perkutor," ucap Lutfi.
Dirinya menjelaskan, pada ekskavasi lanjutan ini pihaknya ingin melihat ragam aktivitas lainnya di Gua Pawon pada masa lampau.
Tim Arkeolog Jabar ingin menggambarkan kehidupan era holosen. Dari mulai mereka membuat alat dari batuan dan tulang,membuat perhiasan dari tulang buruan, memanfaatkan lingkungan lain untuk konsumsi seperti moluska, dan bagaiman mereka mengeksploitasi batuan opsidian pada saat itu.
"Jadi target utamanya adalah kita ingin melihat manusia dan budayanya di Gua Pawon pada saat saat itu. Target kedalaman 3,2 meter sudah membatasi lapisan budaya holosen," ujarnya.
Proses ekskavasi di Gua Pawon sendiri sudah dimulai sejak tahun 2003. Dari proses ekskavasi, Tim Arkeolog Jawa Barat sudah menemukan tujuh rangka manusia prasejarah dari lima kronologi (pertanggalan karob) yang menguatkan kesimpulan bahwa manusia pawon hidup pada era Pleistosen Akhir-Awal Holosen.
Rangka pertama ditemukan September 2013 yang berumur 5.600 tahun lalu. Begitupun usia rangka kedua dan kelima pun sama. Rangka ketiga diperkirakan berusia 7.300 tahun lalu, rangka keempat berusia 9.500 tahun yang lalu, rangka keenam berusia 10.000 tahun lalu dan rangka ketujuh berusia 12.000 tahun lalu.
"Kerangka manusia yang sudah ditemukan ada 7, dari lapisan budaya yang berbeda di Gua Pawon. 7 Kerangka itu diklasifikasikan dari hasil penguburan langsung dan tidak langsung," terang Lutfi.
Dari ketujuh kerangka manusia prasejarah yang ditemukan, ada empat kerangka manusia yang masih utuh yakni rangka ketiga, keempat, keenam dan ketujuh. Kerangka itu disebut utuh jika dari rangkaian anatominya terdapat kepala, leher, tulang belakang, tangan hingga kaki.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Habib Rizieq Kritik Keras Dedi Mulyadi soal Penggantian Nama RSUD Al Ihsan: Ada Urusan Apa?
-
Banjir dan Tanah Longsor di Puncak Bogor, 3 Orang Meninggal Dunia
-
Sekolah Swasta di Jabar Terancam Gulung Tikar Gara-gara Kebijakan 'Nyeleneh' Dedi Mulyadi?
-
Sekolah Swasta di Jawa Barat Terancam Bubar, Gegara Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi?
-
Dedi Mulyadi Izinkan Kelas 50 Siswa di Jabar, P2G: Kualitas Pendidikan Bisa Hancur!
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
- Beathor Suryadi Dipecat usai Bongkar Ijazah Jokowi? Rocky Gerung: Dia Gak Ada Takutnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
Terkini
-
Solusi Cepat Saat Listrik Padam! Bayar Tagihan Pakai DANA Kaget, Ada Link Saldo Gratis Hari Ini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya