SuaraJabar.id - Dinas Pendidikan Kota Cimahi menemukan fakta masih banyak pelajar berusia 12-17 tahun di Kota Cimahi yang belum diizinkan orang tuanya untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Cimahi, dari sasaran sekitar 21.000 lebih untuk pelajar SMP, tercatat yang sudah divaksin mencapai 18.920 orang. Sementara yang belum divaksin mencapai 1.683 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono mengatakan, ada berbagai penyebab yang membuat ribuan siswa tersebut belum tersentuh vaksin Covid-19.
Alasannya tidak diizinkan orang tua, baru sembuh dari Covid-19, sakit hingga tak lolos saat proses skrining.
"Dari jumlah tersebut sebagian besar karena tidak diizinkan dan baru sembuh dari Covid-19. Tapi yang mendominasi adalah karena tidak diizinkan orang tua," ungkap Harjono kepada Suara.com pada Rabu (29/9/2021).
Baca Juga: Wow! Sudah 115 Persen, Capaian Vaksinasi di Kota Solo Melebihi Target Nasional
Dikatakan Harjono, semua siswa sudah mendapat panggilan 100 persen untuk mengikuti vaksin Covid-19. Namun pada kenyataannya masih ada orang tua yang tak mengizinkan anaknya untuk divaksin.
Seperti diketahui, salah satu syarat siswa usia 12-17 tahun untuk mendapatkan vaksin Covid-19 adalah izin dari orang tua. Hal itu tentunya menjadi tugas dari pemerintah untuk terus melakukan edukasi.
"Alasan tidak diizinkan mungkin karena orang tuanya tidak percaya vaksin," sebut Harjono.
Dirinya melanjutkan, sasaran vaksinasi Covid-19 kini dilanjutkan dengan menyasar siswa SD dan pelajar paket A yang sudah berusia 12 tahun. Ada sebanyak 5.800 sasaran untuk disuntikan vaksin Covid-19.
Dari jumlah tersebut, pihaknya terlebih dahulu akan menyebarkan google form untuk mengecek siswa yang diijinkan dan tidak diijinkan oleh orang tua dengan menyebarkan google form.
Baca Juga: Kisah Syekh Ali Jaber Bertemu Orang Tua 80 Tahun Baca Al Quran Tanpa Kacamata
"Sasaran per sekolah kita sudah tau berapa banyak. Jadi tinggal memilah mana yang diizinkan dan tidak diizinkan," ujarnya.
Harjono memastikan, vaksin Covid-19 dipastikan aman dan halal sehingga siswa yang belum divaksin diharapkan untuk segera mendatangi tempat-tempat vaksiansi.
"Vaksin yang dipakai adalah Sinovac seperti SMP. Ada beberapa Puskesmas yang melakukan vaksin ke sekolah untuk siswanya," pungkas Harjono.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Cara Efektif Mendapat Restu Calon Mertua untuk Menikah
-
Hukum Menjual Warisan Orang Tua yang Meninggal Menurut Islam, Apakah Boleh?
-
5 Pertimbangan Penting Sebelum Punya Anak Banyak
-
5 Ciri Orang Tua Toxic yang Bikin Anak Tertekan
-
Singgung soal Konspirasi Anti-Vaksin, Menkes: Cacar hingga Covid Hilang karena Vaksinasi
Tag
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik: Cocok untuk Semua Jenis Kulit, Cegah Penuaan Dini
-
Ratusan Pengusaha Tekstil Tolak Keras BMAD Benang Impor, Ancaman PHK Massal di Depan Mata!
-
Sah! Prabowo Tunjuk Petinggi TNI Jadi Bos Bea Cukai
-
Cerita Driver Ojol Ungkap Penghasilan: Dulu Rp 500 Ribu Per Hari, Sekarang Babak-belur
-
BREAKING NEWS! Ini Daftar Nominasi Pemain Terbaik dan Penghargaan BRI Liga 1 2024/2025
Terkini
-
Yuk! Bayar Cicilan Dengan Klaim Link Saldo DANA di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei
-
Motif Sakit Hati dan Utang, Ayah dan Anak di Cianjur Tega Mutilasi Ibu dan Balita
-
BRI Dorong Ekonomi: 7 Kiprah Nyata di Momentum Hari Kebangkitan Nasional
-
Sungai Dicemari Limbah Oranye, Pabrik Ditutup Sementara!
-
KPK Bertemu Dedi Mulyadi, Ada Apa?