Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 29 September 2021 | 15:00 WIB
Legenda tinju Filipina Manny Pacquiao berlatih di gymnya di kota General Santos di pulau selatan Mindanao. [TED ALJIBE / AFP]

Pada Agustus, petinju 42 tahun itu kalah dalam pertandingan perebutan gelar kelas welter WBA melawan petinju Kuba Yordenis Ugas.

Tumbuh di selatan Filipina dari keluarga yang miskin, mendorongnya untuk melakukan pekerjaan sampingan demi bertahan hidup.

Dia pergi dengan perahu ke ibu kota Manila saat remaja, di mana dia memulai tinju kompetitif.

Pacquiao termasuk di antara sekutu paling setia Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang mendukung presiden tersebut melawan narkoba dan upaya menerapkan kembali hukuman mati.

Baca Juga: Miris, 3 Orang Tewas Usai Tersapu Banjir Bandang di Air Terjun Tinubdan Filipina

Namun, hubungan politik mereka memburuk setelah Pacquiao mengkritik hubungan persahabatan Duterte dengan China dan korupsi di pemerintahan. Pada Juli, ia digulingkan sebagai presiden partai politik yang berkuasa di negara itu.

Pacquiao memulai karir politiknya ketika gagal dalam pemilihan kongres pada 2007. Ia memenangi kursi di majelis rendah kongres pada 2010, mewakili provinsi Sarangani selatan.

Pacquiao terpilih sebagai anggota kongres dua periode untuk masa jabatan enam tahun di majelis tinggi pada 2016.

Load More