SuaraJabar.id - Tim bola basket putra Jawa Barat takluk dari DKI Jakarta dengan skot 53-80 pada laga Pool A PON XX Papua di Mimika Sport Complex, Mimika, Minggu (3/10) malam.
Pelatih tim bola basket putra Ricky Gunawan mengakui timnya tak bisa keluar dari tekanan para pemain DKI Jakarta sehingga kalah dari Jakarta.
"Saya memberikan kredit untuk DKI Jakarta yang bermain dengan agresif. Mereka berhasil membuat pemain kami di bawah tekanan," ujar Ricky usai pertandingan dikutip dari Antara.
Dia menilai anak-anak asuhnya tidak bisa bermain dengan konsisten.
Baca Juga: Produk Olahraga di Tokopedia Laris Manis Saat Perhelatan PON XX Papua
Sempat menahan imbang DKI Jakarta 17-17 pada kuarter pertama dan kalah tipis 32-33, penampilan Jawa Barat merosot usai jeda.
Mereka tertinggal jauh 42-61 saat kuarter ketiga tuntas sebelum akhirnya kalah 53-80.
"Performa kami menurun sekali pada kuarter ketiga dan keempat. Kami akan mengevaluasi ini," tutur Ricky.
Pemain Sulthan Fauzan mengamini pernyataan pelatihnya soal Jawa Barat yang tak bisa lepas dari dominasi DKI Jakarta khususnya sebelum turun minum.
Sulthan menegaskan bahwa itu menjadi pelajaran bagi Jawa Barat yang akan berhadapan dengan Kalimantan Selatan pada laga terakhirnya di Pool A, Senin (5/10/2021).
Baca Juga: PON XX Papua: Tim Tenis Kaltim Target Masuk Semifinal
"Kami ingin 'bounce back' (bangkit dari kekalahan-red). Intinya kami mesti mengikuti instruksi pelatih dan percaya pada sistem," kata Sulthan.
Kekalahan dari DKI Jakarta menjadi yang pertama bagi Jawa Barat dari tiga pertandingan yang sudah dilewati di Pool A.
Jika ingin tetap membuka kemungkinan lolos, Jawa Barat mesti menundukkan Kalimantan Selatan dengan selisih poin sebesar mungkin.
Berita Terkait
-
Nyoblos Pilkada Jabar, RK Kaget Lihat Bocil Pakai Jersey Viking-The Jak: Beli di Mana?
-
Peran Medical Support di Balik Perjuangan Timnas Basket Indonesia di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Ancaman Bom di Wisuda Unpar Bandung, 100 Polisi Berjaga Ketat!
-
Mau Gaet Suara Anak Abah di Jabar, Syaikhu-Ilham Habibie Harap Anies Turun Gunung Kampanye
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat
-
Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu
-
Petugas TPS Meninggal Saat Bertugas, Begini Pesan PJ Gubernur Jabar
-
Sabet 73,5 Persen Suara, Rudy-Ade Deklarasikan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bogor
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Aep: Ini Kemenangan Masyarakat Karawang