Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 06 Oktober 2021 | 22:13 WIB
ILUSTRASI miras ilegal. [Suara.com/Agung Shandy Lesmana]

SuaraJabar.id - Korban tewas akibat pesta minuman keras atau miras oplosan alkohol 92 persen campur obat batuk dan minuman energi di Tasikmalaya bertambah menjadi lima orang.

Hal ini diinformasikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Medis RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten dr Adi Widodo.

Menurutnya, ada seorang pasien yang diduga keracunan alkohol asal Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya yang meninggal dunia pada Rabu (6/10/2021).

"Iya, betul tadi pagi ada satu orang yang meninggal dunia lagi diduga akibat intoksikasi alkohol. Memang di awal kondisi pasien sudah memburuk, dengan saturasi oksigen 83," terang Adi.

Baca Juga: Jerit Tangis Keluarga Warnai Pemakaman Korban Pesta Miras Oplosan

Dengan hasil diagnosis secara fisik, lanjut Adi, korban terkena jantung sehingga harus mendapatkan pertolongan tindakan cepat. Namun upaya itu tidak berhasil karena kondisi semakin memburik.

Dengan demikian, lanjut Adi, total yang meninggal dunia korban dari keracunan alkohol di RSUD SMC menjadi tiga orang. Dua orang meninggal di IGD dan satu orang meninggal di ruang perawatan. "Sementara yang dua pasien lagi masih dirawat dan kondisinya menunjukkan peningkatan atau membaik," ucap Adi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno mengatakan, pengembangan kasus miras oplosan sudah diperiksa lima orang saksi. Namun pihaknga belum menetapkan tersangka.

Menurut Hario Prasetyo Seno, saksi yang diperiksa merupakan teman korban yang ikut minum miras oplosan dan penjaga sekolah.

Dalam kesaksiannya, lanjut Hario, saksi tidak tahu siapa yang meracik miras oplosan. Karena saksi ditawarkan oleh salah satu korban yang meninggal dunia untuk meminum miras tersebut Sudah dalam kemasan air mineral.

Baca Juga: Terpengaruh Alkohol, Pria di Sleman Ditangkap Setelah Aniaya Anggota TNI

"Sampai saat ini korban meninggal dunia ada lima orang, setelah usai minum miras oplosan. Senin dua orang, Selasa dua orang, dan tadi Rabu pagi satu orang lagi meninggal dunia," ucap Hario Prasetyo Seno.

Load More