SuaraJabar.id - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanegara mengatakan, ribuan warga kotanya terdeteksi mengalami gangguan kesehatan mental atau gangguan jiwa.
Kondisi ini kata Ahyani, dipicu oleh pandemi COVID-19. Namun sayangnya, belum banyak warga yang terdeteksi mengalami gangguan jiwa mau melakukan konsultasi ke fasilitas kesehatan.
Menurutnya, dari survei terhadap lebih dari 64 ribu warga Kota Bandung, lebih dari 3 ribu warga mengalami masalah kesehatan mental.
Selain itu, menurutnya, masih dari hasil skrining yang sama, ada 6.500 lebih warga yang mengalami traumatis.
Baca Juga: Ajak Perempuan dan Milenial Investasi Emas di Masa Pandemi, Yusuf Mansur Bongkar Alasannya
"Skrining ini dilakukan kepada tenaga kesehatan dan masyarakat umum," ujar Ahyani dalam Webinar & Talkshow "Atasi Gangguan Kecemasan Di Masa Pandemik, Yuk Bisa Yuk" yang digelar Klinik Utama Kesehatan Jiwa Nur Ilahi, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental dunia, Minggu (10/10/2021) dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com.
Ahyani mengatakan, jumlah warga yang melakukan konsultasi atau pengobatan terhadap gangguan kesehatan mental masih sangat sedikit.
Sampai dengan 2021 selama pandemi, warga yang ke Puskesmas untuk konsultasi kesehatan jiwa hanya sekitar 604 pasien.
"Jadi masih sangat sedikit yang tertangani dan mendapat akses layanan kesehatan. Ini memerlukan peran semua pihak agar masyarakat lebih aware, supaya bisa mencegah dan mengendalikan. Dan penting juga untuk mengkampanyekan "its ok not to be ok". Mari saling bahu membahu berpegangan tangan saling membantu agar kita semua bisa melalui pandemi ini dengan sehat, " ujarnya.
Selain Ahyani, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, psikiater Riza Putra, Guru Besar Fakultas Keperawatan Unpad Prof Suryani, influencer Medina Zein, serta pendiri Anxiety Care Indonesia Erik Wibowo.
Baca Juga: Gara-gara Tarif Parkir Rp 150 Ribu di Farmhouse Lembang, Netizen Ancam Boikot Wisata Jabar
Prof Suryani mengatakan, gangguan kesehatan mental tak hanya dialami warga biasa. Tenaga kesehatan juga mengalami hal yang sama, stres, depresi, cemas.
Berita Terkait
-
Cegah Kepadatan Arus Balik Lebaran, Pemudik Akan Dialihkan Lewat Tol Fungsional Jakarta-Cikampek II
-
5 Teknik Psikoterapi untuk Menangani Gangguan Mental, Ciptakan Coping Mechanism Sehat
-
Harga Tiket Kebun Binatang Bandung Lebaran 2025, Anak-Anak Gratis? Cek Promo Terbaru!
-
Bali United Rebutan Dapat Jordi Amat dengan Raksasa Liga 1 Indonesia?
-
Dimas Drajad Tata Kondisi Kebugaran usai Cedera, Comeback Setelah Lebaran?
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar
-
Menjelang Lebaran, Wamen BUMN Pastikan Kesiapan Stok Uang