Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 19 Oktober 2021 | 19:14 WIB
Tebing seringgi 15 meter di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengalami longsor pada Selasa (19/10/2021). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Tebing setinggi 12 meter di RT 05/06, Kampung Cikole, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) longsor setelah daerah itu dilanda hujan deras pada Selasa (19/10/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.

Meski longsor tersebut tak menimbulkan korban jiwa, akan tetapi warga terdampak terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya. Material longsoran itu menimpa halaman rumah warga.

"Hujan deras, saya sedang di dalam rumah. Ketika melihat keluar, sudah terjadi longsor, kami panik," kata Iim (45), salah seorang warga.

Beruntung, rumah Iim tidak mengalami kerusakan, hanya saja akses keluar masuk sementara tidak bisa dilewati. Longsor tebing tepat berada di belakang rumah warga, total tiga rumah terancam.

Baca Juga: Cianjur Diguyur Hujan Deras, Rumah di Desa Nagrak Terendam Banjir

"Tadi di rumah bersama dua anak, istri dan emak, semuanya selamat. Kerusakan rumah enggak ada, cuma akses tidak bisa dilewati," tuturnya.

Hujan deras sejak Selasa sore juga menyebabkan sejumlah rumah di lima RW serta akses jalan di Desa Cikole terendam banjir. Pada selasa petang, banjir mulai surut dan warga membersihkan sampah yang terbawa banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca buruk yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang.

Pasalnya, cuaca buruk telah mengakibatkan bencana hidrometeorologi di beberapa lokasi.

Dalam menghadapi cuaca ekstrem, BPBD mengharapkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan ancaman bencana hidrometeorologi, terutama longsor. Masyarakat yang tinggal di lokasi rawan harus waspada saat hujan dengan intensitas tinggi dengan waktu cukup lama.

Baca Juga: Pohon Tumbang, Sesajen dan Sekelebat Bayangan Putih di Jalan Tamansari Bandung

"Saat ini kita sedang memasuki peralihan musim dari kemarau ke musim hujan, kondisi ini dapat memicu terjadinya cuaca ekstrim seperti angin kencang, puting beliung," imbuh Duddy.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More