Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 21 Oktober 2021 | 19:53 WIB
ILUSTRASI human trafficking - Mabes Polri merilis kasus kejahatan sindikat perdagangan orang dari Nusa Tenggara Timur ke luar negeri, di Gedung Rupatama, Jakarta.

SuaraJabar.id - Misteri hilangnya siswi SMK berusia 16 tahun asal Sukabumi akhirnya terungkap. Warga Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi yang hilang kontak dengan keluarganya sejak Kamis, 14 Oktober 2021 lalu itu akhirnya ditemukan di sebuah vila di Cipanas Puncak, Cianjur pada Kamis (21/10/2021).

Keluarga siswi SMK itu menduga jika anggota keluarga mereka dibawa oleh sindikat human trafficking.

"Iya jadi anak saya itu sempat komunikasi dengan temannya dan memberikan share location di Cipanas," jelas orang tua korban kepada awak media.

Setelah dapat informasi itu, bersama anggota Polsek Gegerbitung keluarga langsung berangkat ke Cipanas.
Korban akhirnya ditemukan di salah satu villa di Cipanas Cianjur dan langsung dibawa pulang ke Gegerbitung Sukabumi.

Baca Juga: Heboh! Kawanan Monyet Liar Serang Puskesmas dan Rumah Warga

ia mengatakan, korban mengaku bahwa ia awalnya berkenalan dengan perempuan bernama Sinta di media sosial yang menawarkan pekerjaan di restoran dengan gaji jutaan per bulan.

"Dari sana anak saya terbujuk dan akhirnya bertemu dengan orang itu di terminal Sukaraja dan langsung dibawa ke Cipanas Puncak," tuturnya.

Di sana, korban sulit berkomunikasi dengan keluarga karena mendapatkan ancaman dari orang-orang yang membawanya.

"Kartu HP-nya dipotongin sama mereka dan nomer-nomer HP nya juga semua pada diblokir, terus tidak boleh pegang HP selalu diawasi," katanya.

Atas dugaan tindak pidana ini, keluarga korban berencana melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.

Baca Juga: Nganggur sejak Awal Juli 2021, PL Karaoke Kini Mulai Bisa Tersenyum

"Kemarin juga saya sudah melaporkannya dan nanti saya juga akan mengadukan lagi ke unit PPA, yang penting anak saya sekarang sudah ketemu dalam kondisi sehat," pungkasnya.

Sebelumnya, Siswi SMK di Sukabumi Jawa Barat ini hilang kontak atau tanpa kabar sejak Kamis 14 Oktober 2021 silam. Korban yang terakhir bertemu keluarga pamit ke sekolah tidak bisa dihubungi dan tidak memberikan kabar.

Load More