SuaraJabar.id - Nama Cukang Taneuh kini tak asing lagi bagi wisatawan. Tempat wisata yang disejajarkan dengan Green Canyon di Arizona, Amerika Serikat ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran.
Sebelum ramai dikunjungi wiatawan, Cukang Taneuh dianggap warga setempat sebagai tempat angker. Meski memiliki keindahan seperti Green Canyon di Arizona, tak banyak warga yang berani mengeksplorasi daerah ini.
Baru pada 1993, wisatawan Prancis bernama Bill John mengeksplorasi keindahan Cukang Taneuh dan tempat itu pun menjadi popular.
Kini, lokasi yang awalnya dianggap angker itu digarap oleh Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes Guha Bau Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang. Mereka berhasil menyulap lokasi yang dianggap angker menjadi tempat wisata dambaan.
“Sekarang desa Kertayasa menjadi salah satu desa wisata unggulan di Jawa Barat,” ujar Wakil Bupati Pangandaran, Jabar, Ujang Endin, Jumat (29/10/2021).
Namun pemerintah desa melalui Bumdes Guha Bau Pangandaran berhasil mengoptimalkan potensi wisata air sungai.
“Wisata unggulan di Desa Kertayasa ini adalah body track body rafting di Cukang Taneuh atau Green Canyon,” katanya.
Daya tarik wisata air di Desa Kertayasa ini antara lain sungainya memiliki air yang jernih, di sepanjang pinggir sungai terdapat pepohonan rimbun hijau.
Selain itu terdapat air terjun kecil, tebing karst dan bebatuan yang tampak unik di lokasi wisata tersebut.
Baca Juga: Tidak Terpikirkan Sebelumnya, Gaya Wisatawan Tahun 2022 Akan Seperti Ini
Untuk harga tiketnya cukup terjangkau yakni Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.
“Harga tersebut sudah termasuk perjalanan menggunakan mobil, angkutan perahu, makan, asuransi dan aktivitas body rafting dengan pemandu yang sudah pengalaman,” jelas Wabup.
Lantaran berhasil memaksimalkan potensi wisata, Desa Kertayasa tahun 2019 terpilih sebagai Desa Wisata Terbaik se Indonesia kategori Desa Maju.
Sementara Itu Ketua BUMDes Guha Bau, Kertayasa, Pangandaran Teten menyebut untuk peserta wisata body rafting minimal 5 orang.
“Untuk waktu tempuh, wisatawan bisa menikmati body rafting sekitar 4 sampai 5 jam,” ujar Teten.
Pengunjung kata Teten selama perjalanan wisata wajib memakai alat keamanan mulai dari helm dan sepatu karet.
Tag
Berita Terkait
-
Salut! Joko Anwar Dapat Gelar Kehormatan dari Pemerintah Prancis
-
8 Seniman Film Terima Gelar dari Kemenbud Prancis, Termasuk Joko Anwar
-
7 Rekomendasi Tempat Wisata Viral di Bogor: Negeri Dongeng Mini hingga Sensasi Tenda Mongolia
-
7 Rekomendasi Tempat Wisata Instagramable di Sentul untuk Rayakan Malam Tahun Baru yang Seru
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Nasabah Tak Perlu Kawatir, BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Liburan Nataru
-
Saham BBRI Terus Meningkat, Sukses Tembus Rp100 Triliun Dalam Empat Tahun Pertama
-
Dedi Mulyadi Resmi 'Haramkan' Izin Perumahan di Seluruh Jabar, Ada Apa?
-
Wajah Baru Situs Gunung Padang: Bebatuan Rebah Ditegakkan Kembali
-
Geser Dikit dari Bandung! 5 Rekomendasi Wisata Cimahi yang Estetik dan Ramah Kantong