Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 03 November 2021 | 19:13 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melihat produk keripik kentang Jawa Barat yang akan diekspor ke Amerika dan China. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor produk kentang senilai Rp 2,8 miliar ke dua negara, yakni Amerika Serikat dan China.

Pelepasan kentang yang sudah dibuat produk keripik kentang kemasan itu berlangsung di Balai Penelitian Tanaman dan Sayuran (Balitsa) Kementerian Pertanian di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Rabu (3/11/2021).

"Hari ini kita melakukan ekspor ke China dan Amerika kentang chip. Kentang yang sudah diindustrikan," kata Mentan.

Dikatakannya, ekspor produk kentang yang merupakan hasil pertanian lokal ini menunjukan bahwa olahan dalam negeri mampu bersaing dan diterima di pasar dunia.

"Selama ini kita makan kripik dan lain-lain itu lebih banyak impor walau dalam skala kecil. Kita berharap bahwa (ekspor) ini menunjukan kemampuan kita dan olahan hasil produksi terutama kentang kita dengan berbagai varietasnya mampu diterima oleh pasar dunia," kata Mentan.

Ke depan, kata dia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo pemerintah akan mengintensifkan aktivitas ekspor dari hasil pertanian Indonesia. Kementan siap mendukung para eksportir guna mewujudkan target tersebut, baik dari sisi persyaratan maupun budidaya.

Jika ekpsor produk kentang kemasan kali ini hanya sekitar Rp 2,8 miliar, Syahrul berharap ke depannya bisa mencapai Rp 50-100 miliar.

"Bahwa disaat semua negara sedang bermasalah dengan pangan secara umum, maka pertanian harus meloncat melakukan langkah ekspor ke depan. Hari ini kita menjajaki itu. Ternyata eksportirnya juga siap," sebut Syahrul.

Menteri mengatakan, modal Indonesia untuk mengembangkan kentang cukup besar, baik dari sumber daya alam maupun petani. Sebagai komitmen mengurangi produk impor, saat ini Kementan tengah melakukan pengembangan kentang industri untuk negeri.

Ia menjelaskan, produk kripik kentang yang beredar di pasaran mayoritas import. Selain kentang, komoditi lain seperti susu dan tahu bahan bakunya juga masih impor.

"Petani kita banyak, tanah kita subur mulai dari pegunungan hingga dataran rendah. Ini saatnya kita gak impor. Mulai hari kita komitmen untuk melangkah maju memperkuat ketahanan pangan," pungkas Syahrul.

Dalam kegiatan itu Kementan melalui Balitsa merilis varietas unggul baru kentang industri hasil penelitian. Beberapa varietas tersebut yaitu Medians, Golden Agrihorti dan Ventury Agrihorti.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More