Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 04 November 2021 | 05:00 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan. (ANTARA/Feri Purnama)

SuaraJabar.id - Banjir melanda pemukiman penduduk di Kecamatan Pameungpeuk wilayah selatan Kabupaten Garut.

Bahkan pada Rabu (27/10/2021), sebuah yang berada si tepi Sungai Cipalebuh ikut terbawa air saat sungai itu meluap dan menyebabkan banjir.

Menanggapi hal ini, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan kerusakan hutan di Garut menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir tersebut.

"Yang menyebabkan banjir itu pertama pendangkalan, curah hujan, dan kerusakan hutan," kata Rudy Gunawan usai menghadiri kegiatan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri dan Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca di Graha Patriot, Garut, Rabu (3/11/2021) dikutip dari Antara.

Baca Juga: Atasi Banjir, Pemkot Jakarta Timur Bangun Rain Garden dan Bioswale

Ia menuturkan bencana banjir yang melanda wilayah Kecamatan Pameungpeuk beberapa waktu lalu itu karena adanya luapan air dari sungai besar yang melintasi daerah itu.

Curah hujan yang tinggi dan juga adanya pendangkalan sungai, kata dia, membuat air naik kemudian mengalir ke dataran paling bawah yakni daerah Pameungpeuk yang berdekatan dengan pantai.

"Itu sungainya besar dilintasi oleh tiga kecamatan, jadi kalau terjadi hujan di Pakenjeng di Cisompet, airnya ke bawah, ke Pameungpeuk. Pameungpeuk itu dekat laut, semua berjalan ke Pameungpeuk," kata Bupati.

Namun, bencana banjir itu, kata Rudy, tidak seharusnya juga menyalahkan curah hujan yang tinggi, dan juga dangkalnya sungai, melainkan ada faktor lain yaitu kerusakan lingkungan.

Ia mengungkapkan seperti hasil kajian BNPB bahwa wilayah hutan di Garut sebagai daya dukung untuk mencegah bencana banjir dalam kondisi tidak baik sehingga perlu menjadi perhatian bersama.

Baca Juga: Kota Bekasi Kerap Dilanda Banjir, DPRD Kota Bekasi Bicara Soal Solusi Tandon Permanen

"Persoalannya daya dukung lingkungan di baratnya itu di Cisompet dan di Pakenjeng itu tidak bagus (hutannya)," kata Bupati.

Meski ada kerusakan hutan, Bupati tidak menyalahkan atau meminta pertanggungjawaban lembaga lain yang menangani kawasan hutan, melainkan mengajak bersama untuk melakukan langkah mitigasi bencana.

"Kita kerja sama Perum Perhutani, kita tidak saling menyalahkan, kita jangan menyalahkan hujan juga, kita melakukan mitigasi kebencanaan," katanya.

Load More