Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 12 November 2021 | 05:00 WIB
Cuplikan video yang viral memperlihatkan seorang wanita membaca celurit di Jalan Raya Banjar Ciamis. [HR Online/Istimewa]

SuaraJabar.id - Seorang perempuan berinisial SM (32) mendadak viral usai video yang memperlihatkan dirinya membawa celurit lalu mengerubungi sebuah minibus tersebar di TikTok.

Dari informasi, video viral itu direkam seseorang di di Jalan Raya Banjar-Ciamis, Kecamatan Pamalayan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, 31 Oktober 2021 lalu.

Namun ternyata, SM mengaku narasi yang ada di video viral itu adalah salah.

Dikutip dari HR Online-jejaring Suara.com, perempuan dalam video viral itu mengaku terganggu dengan viralnya video yang direkam oleh orang tak bertanggung jawab tersebut.

Baca Juga: Sakit Hati dengan Netizen, Wanita Ini Bantah Bawa Celurit saat Ada Cekcok di Ciamis

“Kejadian yang sebenarnya tidak seperti yang diunggah di TikTok ataupun di YouTube. Saya justru melerai dan merebut celurit yang tadinya dibawa oleh orang di dalam mobil,” katanya, Rabu (10/11/2021).

SM juga mengaku sakit hati hingga tak bisa tidur karena framing dalam video sangat menyudutkan dirinya. Niat baiknya untuk melerai pertengkaran malah berbalik dan membuat dirinya disangka jelek oleh orang lain.

“Saya takut terjadi apa-apa, makanya saya tahan orang yang bawa celurit, lalu celuritnya saya rebut. Setelah celuritnya saya rebut saya menghampiri suami saya yang sedang cekcok dengan sopir minibus,” jelasnya.

Kronologi Kejadian
SM menceritakan saat itu, Ia bersama suami dan teman-temannya pulang dari acara ulang tahun salah satu klub motor.

“Saya menumpang mobil salah satu anggota untuk pulang ke Ciamis, saat di jalan ada salah paham dengan pengemudi Granmax. Sopirnya itu menyalip saat macet, padahal jalan sedang macet,” katanya.

Baca Juga: Prank Kejutan Hadiah PS5, Malah Ini yang Diterima

Lanjut SM, karena emosi ada orang yang meneriaki pengemudi minibus, lantas pengemudi minibus membalasnya sampai keluar kata-kata kasar.

“Tiba-tiba dari dalam mobil ada yang keluar sambil bawa celurit, di sana saya berusaha mencegahnya spontan saja. Saya sampai rebutan, jam tangan dan gelang saya jadi korban. Setelah saya rebut celuritnya, saya menghampiri suami yang lagi cekcok dengan sopir. Maksudnya ‘ngarerema’ biar reda emosinya dan gak berlanjut,” jelasnya.

SM menegaskan dirinya bermaksud melerai dan bukannya ikut mengancam pengemudi minibus.

“Tapi niat baik saya itu malah jadi bikin orang salah paham, saat ada orang yang merekamnya dengan kata-kata seolah saya bawa-bawa celurit dan mengancam orang di jalanan. Sedangkan kejadiannya sama sekali tidak seperti itu,” tegasnya.

Sakit Hati dengan Komentar Netizen
Alangkah terkejutnya SM saat keesokan harinya ia mendapat kabar video dirinya memegang celurit viral dengan narasi yang menyakitkan hati.

“Saya membaca komentar orang-orang itu, hancur hati saya. Karena video yang tersebar membuat orang yang tak kenal saya pun mencaci maki tanpa tahu kejadian yang sebenarnya itu seperti apa,” katanya.

SM mengaku saat ini masih berpikir untuk melaporkan balik pengunggah videonya. “Masih pikir-pikir, karena takutnya malah berbalik kembali sama saya seperti yang sudah-sudah,” katanya.

Saat video dirinya viral, SM mengaku tidak diam saja. Ia berusaha menghubungi pemilik akun yang sudah menyebar videonya, namun tidak ada respon.

“Saya di sini cuma seorang wanita yang dituduh dan berusaha membela diri, saya tak punya modal untuk melapor apalagi kalau sampai harus sewa pengacara, jadi saya berusaha menghubungi akun-akun yang mengunggah video yang merugikan saya itu, tapi mereka tega tidak ada yang merespon apalagi men-take-down videonya,” katanya.

Sementara itu pernyataan polisi juga senada dengan pernyataan SM kepada HR Online. Humas Polres Ciamis IPTU Magdalena mengatakan, pihaknya sempat mengamankan SM.

“Jadi saudara SM saat itu spontan berusaha mencegah orang yang membawa senjata tajam (sajam). Saudara SM berebut sajam tersebut sampai jam dan gelangnya lepas dari tangannya,” jelas Iptu  Magdalena.

Menurut Magdalena SM yang awalnya diduga menyalahgunakan senjata tajam dipulangkan saat itu juga.

“Pemegang sajam dikenakan wajib lapor untuk pengawasan, sedangkan barang bukti berupa sajam saat itu juga langsung diamankan,” katanya.

IPTU Magdalena menambahkan tidak ada kerugian dalam peristiwa tersebut baik materi maupun jiwa.

Load More