Scroll untuk membaca artikel
Dinar Surya Oktarini
Rabu, 17 November 2021 | 08:00 WIB
Ilustrasi Mie Seblak. (Shutterstock)

SuaraJabar.id - Salah satu negara yang memiliki makanan khas adalah Indonesia, termasuk makanan khas Bandung yang kini populer hampir di beberapa kota di Indonesia lainnya. 

Indonesia tentu terkenal dengan keunikan dan keindahan alamnya. Namun, Indonesia lebih daripada itu. Indonesia juga terkenal akan makanan-makanan khas daerah yang nikmat karena dibuat dengan rempah-rempah asli daerahnya. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki makanan khas adalah Kota Bandung.

Kota Bandung berlokasi di Provinsi Jawa Barat. Kota ini kerap disebut ‘Paris van Java’ dan ‘City of Heritage’. Kota Bandung memiliki motto “Bermartabat (Bersih, makmur, Taat dan Bersahabat) dan Gemah Ripah Wibawa Mukti yang berarti Tenteram, Makmur, Berlimpah, dan Menyenangkan. Bandung merupakan Kota metropolitan terbesar di Jawa Barat. Oleh karena itu, Bandung menjadi ibu kota provinsi tersebut.

Makanan khas Bandung tentu kerap dijumpai juga di daerah lain. Contohnya yakni seblak, lumpia, batagor, cimol, dan lain sebagainya. Tentu hal ini membuktikan bahwa kuliner Kota Bandung sangat digemari banyak orang sehingga banyak yang mencoba membuatnya. Oleh karena itu, untuk mempelajari lebih lanjut terkait makanan khas Bandung, berikut makanan khas Bandung beserta penjelasannya.

Baca Juga: 10 Makanan Kekinian Paling Hits dan Sempat Viral, Yuk Bikin di Rumah

1.

Peuyeum (@dedehteja)

Peuyeum adalah makanan khas Bandung yang dibuat dari singkong. Singkong yang dibuat akan difermentasi dengan ragi. Makanan ini telah ada sejak jaman Belanda. Proses pembuatannya pun mudah.

2. Nasi Timbel

Nasi Timbel merupakan makanan khas Bandung. Makanan ini disajikan dalam bentuk unik yakni nasi akan dibungkus dengan daun pisang. Nasi Timbel disajikan bersama lauk berupa ayam, daging, atau ikan serta sambal dan tahu kuning.

3. Gepuk

Baca Juga: 5 Makanan Khas Jawa Barat Jadi Inspirasi Buka Restoran

Gepuk adalah makanan khas Bandung yang berbahan dasar daging sapi atau ayam. Gepuk kerap dihidangkan dengan sambal dan nasi hangat. Selain itu, Gepuk juga dihidangkan dengan paprika.

4. Cireng

Rujak cireng khas Sunda, camilan yang bikin nagih buat buka puasa. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Cireng merupakan makanan khas Bandung. Makanan ini juga masih terbuat dari tepung aci tetapi dipipihkan lalu digoreng. Cara membuatnya pun mudah yakni dengan air dan bawang putih lalu dicampur dengan garam. Terkadang dalamnya diberi sosis atau daging ayam dan lain sebagainya.

5. Colenak

Colenak adalah makanan khas Bandung yang berbahan dasar tape singkong. Tape tersebut kemudian dibakar dan dicampur gula merah cair serta parutan kelapa.

6. Seblak

Ilustrasi sajian seblak pedas. (Shutterstock)

Seblak merupakan makanan khas Bandung yang berupa sup kerupuk basah dengan bumbu pedas manis. Seblak merupakan makanan segar hangat yang terbuat dari rempah-rempah khas Bandung. Makanan ini dapat diberi topping berupa sosis, bakso, ceker ayam, seafood, daging ayam, sapi, dan lain sebagainya.

7. Wajit

Wajit merupakan makanan khas Bandung yang terbuat dari gula aren, vanili, kelapa, dan beras ketan. Makanan ini terasa manis dan gurih. Wajit biasa digunakan sebagai camilan atau oleh-oleh.

8. Cuanki

Cuanik adalah makanan khas Bandung yang disajikan dalam mangkok berkuah. Dalam satu porsi cuanki terdiri dari aci, bakso, pangsit, bakso goreng, dan aci. Cuanki dihidangkan dengan tambahan daun bawang dan saus.

9. Bandros

merupakan makanan khas Bandung yang terbuat dari tepung beras dan santan. Bandros berbentuk panjang dengan taburan gula pasir di atasnya. Bandros memiliki varian rasa seperti keju, cokelat, green tea, dan lain sebagianya.

10. Surabi

Surabi terbuat dari tepung beras. Surabi merupakan makanan khas Bandung yang dibuat dengan cara dibakar di mangkuk tanah liat. Surabi disajikan bersama gula merah yang dicairkan.

Demikian makanan khas Bandung yang sangat terkenal. Makanan-makanan di atas telah menjadi favorit masyarakat sejak lama. Oleh karena itu, makanan di atas kerap dijumpai di daerah lain selain Bandung.

Kontributor : Annisa Nur Rachmawati

Load More