Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jawa Barat Aat Soeratin mengatakan ada banyak pemulihan yang harus dilakukan di tengah pandemi, termasuk seni dan budaya.
Namun, perlu upaya teknis membangkitkannya dengan ragam terobosan responsif dan antisipatif terhadap perubahan situasi serta kondisi sekarang yang bisa berubah cepat dan mendadak.
Dia pun menekankan pentingnya gerakan Silih Tulungan alias saling menolong dalam langkah menuju kebangkitan tersebut. Sebab, dengan saling membantu, kebangkitan diharapkan bisa terjadi lebih cepat.
"Gerakan Silih Tulungan adalah semacam koridor yang inklusif dari kerja kolaborasi, kerja budaya berbagai institusi pemerintah maupun swasta, beragam komunitas maupun individu atau pribadi," jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Daerah se-Asia Timur Bakal Tumplek di Kota Bandung Tahun Depan
Founding Members Saung Angklung Udjo (SAU), Sam Udjo, yang jadi pembicara selanjutnya memaparkan bagaimana pasang-surut perjalanan SAU, termasuk di masa pandemi. Dulu, SAU begitu berjaya. Namun, saat pandei melanda, dampak hebat terasa.
Sebab, lebih dari 1,5 tahun Saung Angklung Udjo tak bisa menggelar pertunjukan seperti biasa. Akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan sementara karena kondisi keuangan yang sulit. Itu karena SAU tak mendapat pemasukan seperti sebelumnya dari pertunjukan.
Namun, menyerah bukan solusi. Sebaliknya, manajemen SAU berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi dan tuntutan zaman.
Salah satunya, Saung Angklung Udjo mulai beralih menggarap pertunjukan virtual, hal yang sebelumnya tak familiar. Mereka belajar dari ahlinya dan berusaha menyesuaikan dengan kondisi yang ada agar bisa tetap hidup.
Berkaca dari hal itu, Sam Udjo menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung para seniman dan budayawan. Selain itu, kolaborasi jadi langkah penting lain yang perlu dijalankan.
Baca Juga: Kejati Jabar Klaim Turun Tangan di Kasus Istri Marahi Suami Mabuk
"Titik kuncinya adalah kolaborasi. Ini harus disepakati dulu supaya kita itu bisa saling bersinergi, tidak overlaping. Misalnya dari kami mampunya di angklung, komunitas lain di bidang lain, bisa saja kita kolaborasi untuk sama-sama berkontribusi dalam penampilan virtual," jelasnya.
Berita Terkait
-
Kang Dedi Mulyadi Ngomel Lihat Jemuran CD di Pinggir Jalan, Ya Allah Enggak Kira-kira
-
Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita Oleh Oknum TNI, LPSK Lindungi 4 Saksi Kunci
-
Lawson Ajak Jurnalis dan Influencer Kenali Arabika Gayo Lebih Dekat
-
Tukang Parkir SMP Beri Pesan Menohok ke Dedi Mulyadi: Jangan Cuma Ingin Terpilih
-
Siapa Garuda Wisnu Satria Muda? Dikira Cuma Artis, padahal Kelompok Seniman Lokal Berprestasi
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura