SuaraJabar.id - Kota Bekasi merupakan daerah yang masuk dalam wilayah Provinsi Jawa Barat. Sejarah Kota Bekasi bisa dipelajari mulai dari masa panjajahan hinga di ditetapkannya sebagai Kota Administratif.
Awalnya Kota Bekasi merupakan sebuah nama kecamatan yang secara administrasi masuk dalam Kabupaten Bekasi. Seiring berkembangnya waktu, status kecamatan Bekasi dinaikkan menjadi Kota Administratif pada 1982.
Pada saat itu, Kota Administratif Bekasi hanya terdiri dari empat kecamatan, 18 kelurahan dan 8 desa. Lalu Kota Administratif Bekasi dinaikan menjadi Kotamadya pada 1996 yang hingga sekarang dikenal dengan sebutan Kota Bekasi.
Perkembangan Kota Bekasi cukup pesat, kini kota itu menjadi kawasan padat penduduk dan menjadi wilayah industri. Bekasi merupakan kota keempat terbesar di Indonesia.
Berdasarkan catatan sejarah dari berbagai sumber, kata Bekasi berasal dari kata Bagasasi yang mempunyai makna sama dengan candrabaga, yakni nama sungai yang melalui Bekasi. Hal itu tertulis dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara.
Pada masa lalu, Bekasi disebut dengan Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri. Daerah ini dulu sebagai Ibukota Kerajaan Tarumanegara (358-669), yang wilayahnya mencakup hingga Bogor, Depok, Sunda Kelapa, Cibinong dan sebagian Indramayu.
Jayagiri merupakan daerah asal pendiri kerajaan Sunda, Maharaja Tarusbawa. Ia menurunkan raja-raja Sunda hingga generasi ke-40 yakni Ratu Ragamulya. Sebagai daerah asal pendiri, pasalnya Bekasi menjadi daerah yang paling dominan memberikan informasi keberadaan Tatar Sunda pada masa lalu.
Hal itu dibuktikan dengan adanya penemuan empat prasasti yang terkenal dengan sebutan Prasasti Kebantenan. Sejak abad 5 pada masa Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Galuh dan Kerajaan Pajajaran pada abad ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan. Sebab lokasinya sangat strategis, penghubung antara pelabuhan Sunda Kelapa.
Pada zaman penjajahan Hindia Belanda, Bekasi masih berupa distrik. Pada waktu itu wilayahnya masih dikuasai para tuan tanah keturunan Cina. Hal itu terus berlanjut hingga masa penjajahan Jepang.
Baca Juga: Nofel Saleh Hilabi Sudah Siapkan Ini untuk Golkar Kota Bekasi
Setelah Indonesia merdeka, struktur pemerintah kembali berubah. Ibu kota Kabupaten Jatinegara berubah-ubah, mulai dari Tambun, Cikarang hingga ke Bojong. Namun tidak lama setelah Belanda tertunduk, Kabupaten Jatinegara dihapus. Kedudukan daerah kembali menjadi kawedanan atau distrik. Distrik Bekasi masuk wilayah Batavia En Omelanden.
Pada 17 Februari 1950, terdapat aksi unjuk rasa yang diikuti 40.000 warga Bekasi di Alun-Alun Bekasi. Unjuk rasa itu menuntut agar Kabupaten Jatinegara diubah menjadi Kabupaten Bekasi. Kemudian pada UU No.14/1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi yang terdiri dari 4 distrik, 13 kecamatan dan 95 desa.
Geografi
Kota Bekasi terletak di ketinggian 19 mdpl, namun ada daerah yang ketinggianya antara 25-100 mdpl. Dari luas wilayahnya, 50 persen menjadi kawasan perkotaan yang terdiri dari 90 persen menjadi kawasan perumahan, 3 persen sebagai perdagangan, 4 persen menjadi kawasan indsutri dan sisanya sebagai bangunan lain.
Si sebagian wilayahnya yang rendah menyebabkan sebagian daerah Bekasi terdapat genangan air saat musim penghujan. Adapun iklim Kota Bekasi termasuk iklim muson tropis, tingkat kelembabannya kurang lebih 78 persen.
Kepala Daerah
Berita Terkait
-
Road Trip Jawa Barat Budget 70 Juta? Ini 5 Rekomendasi Mobil Bekas yang bisa Jadi Andalan
-
Heboh! Dedi Mulyadi Dikritik Lapangan Kerja, Balas dengan Sindiran Matematika Warga Jabar
-
Namanya Dicatut untuk Pungli di Cianjur, Dedi MulyadiGeram:Jangan Eksploitasi Warga!
-
Anak Tuyul Dan Ancaman KPK: Lisa Mariana Tak Terima Hasil DNA, Serang Balik Ridwan Kamil
-
Dituding Incar Harta Ridwan Kamil, Tangis Lisa Mariana Pecah: Bukan Masalah Warisan, Gua Gak Lumpuh
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Duel Parang Maut di Jasinga: WS Tewas dengan Luka 20 Cm Tembus Paru-paru, AF Jadi Tersangka
-
Kematian WS: Dari Ejekan di Lapangan Bola Jasinga, Berakhir Maut di Ujung Parang
-
IHR-Merdeka Cup 2025, Penonton Bakal Nikmati Kejuaraan Berkuda di Track Tepi Pantai Pangandaran
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat